Dinilai Jadi Sumber Penyebaran Covid-19, Pemerintah Spanyol Tekan Madrid Lakukan Lockdown

- 2 Oktober 2020, 12:56 WIB
Kota Madrid, Spanyol terapkan lockdown kembali
Kota Madrid, Spanyol terapkan lockdown kembali /

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 melanda berbagai negara, dikabarkan beberapa wilayah bahkan terpukul atas virus ganas yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok tersebut.

Salah satu diantara yakni pemerintah daerah Madrid, dikabarkan ibu kota Spanyol tersebut merupakan wilayah yang paling terpukul oleh gelombang kedua Covid-19.

Lebih lanjut Ibu kota Spanyol tersebut menyatakan akan mematuhi pembatasan baru yang diberlakukan oleh pemerintah pusat, namun dikabarkan Madrid berencana untuk mengajukan banding terhadap putusan pemerintah pusat di pengadilan.

Baca Juga: Tiket Pendakian ke Gunung Semeru Sudah Habis hingga Akhir Pekan Ini

Untuk diketahui upaya untuk mengatasi penyebaran virus mematikan tersebut terhalang oleh kekerasan politik.

Hal tersebut lantaran wilayah Madrid terlibat dalam perselisihan dengan pemerintah pusat seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian.

Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa 13 dari 19 wilayah Spanyol mendukung rencana pemberlakuan lockdown atau penguncian secara parsial.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Perkampungan Kamboja Gunakan Ting Mong

Diketahui pemberlakuan lockdown tersebut akan membatasi pertemuan publik dan pribadi.

Selain itu, bar dan restoran akan beroperasi dengan kapasitas 50 persen dari kapasitasnya serta akan ditutup pada pukul 11 ​​malam.

Berdasarkan aturan, diketahui kurungan terbatas akan diberlakukan di kotamadya sebesar 100 ribu orang atau lebih, jika ada lebih dari 500 kasus per 100 ribu orang.

Baca Juga: Bertindak Seperti Hendak Berangkat Kerja, Pria Ini Ternyata di PHK Tanpa Beritahu Istri

Jika lebih dari 10 persen tes selama dua minggu sebelumnya positif, dan jika proporsi perawatan intensif unit (ICU) tempat tidur yang ditempati oleh pasien Covid-19 adalah 35 persen atau lebih tinggi.

Spanyol dilaporkan telah mencatat 769.188 kasus Covid-19, 235.196 kasus diantaranya disumbang oleh Madrid.

Selama dua pekan hingga 27 September dilaporkan kota Madrid mencatat 777,7 kasus per 100 ribu orang, sedangkan kota terdekatnya yakni Fuenlabrada dan Parla masing-masing mencatat 1.168,3 dan 1.155,8 kasus per 100 ribu orang.

Baca Juga: Sempat Dilarang, Kini Anies Baswedan Perbolehkan Pasien Covid-19 Diperbolehkan Isolasi Mandiri

Kendati demikian, pemerintah daerah Madrid berulang kali menolak seruan pemerintah pusat untuk melakukan lockdown yang akan berpengaruh terhadap hirukpikuk ibu kota maupun sembilan kotamadya di wilayah tersebut.

Pada Kamis, 1 Oktober 2020 pagi waktu setempat, setelah diperingatkan bahwa keputusan baru tersebut mengikat secara hukum, dan bahwa wilayah tersebut wajib patuh, dengan demikian pemerintah Madrid pun taat pada putusan pemerintah pusat.

"Pemerintah ini tidak memberontak dan akan dengan ketat mematuhi semua perintah," kata Presiden Madrid, Isabel Diaz Ayuso.

Baca Juga: Permintaan Lemah dan Didukung Oleh Pasokan OPEC yang Meningkat, Harga Minyak Dunia Kembali Jatuh

Kendati demikian, Isabel Diaz Ayuso mengatakan bahwa pemerintahannya akan mengajukan gugatan hukum guna membela kepentingan rakyat.

"Untuk membela kepentingan sah rakyat Madrid dan untuk memastikan bahwa tindakan tersebut adil dan objektif," tuturnya.

Beberapa jam sebelumnya, menteri kesehatan Spanyol Salvador Illa, melaporkan bahwa wilayah Madrid menjadi penyumbang dengan nilai 43,7 persen dari semua kasus baru di Spanyol selama 24 jam sebelumnya.

Baca Juga: Sinopsis Gods of Egypt, Perjuangan Heroik Manusia dan Dewa Menyelamatkan Dunia dan Cinta

Berdasarkan hal tersebut pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk mengambil tindakan sebelum terlambat.

"Sebagai pemerintah Spanyol, kami memiliki tanggung jawab atas kesehatan masyarakat. Situasi di Madrid rumit dan mengkhawatirkan, tetapi kurva bisa dan akan diratakan, itulah sebabnya kami secara kolektif sampai pada langkah-langkah ini. Tapi kami tahu bahwa minggu-minggu yang sangat sulit menanti di depan dan bahwa kami semua harus siap untuk pekerjaan itu," ucapnya.

Diketahui mulanya pemerintah daerah menolak untuk mengalah, namun menteri kesehatan mengatakan situasi di wilayah tersebut di mana 41,7 persen tempat tidur ICU ditempati oleh pasien Covid-19, hal tersebut dibandingkan rata-rata nasional senilai 17,9 persen terkendali.

Baca Juga: Ingin Besarkan Bibir, Wanita Ini Lakukan 21 Kali Suntikan Filter

Diketahui Presiden Madrid Ayuso telah menempatkan 45 zona kesehatan dalam penguncian parsial, hal tersebut mempengaruhi lebih dari satu juta jiwa.

Lebih lanjut pemerintahannya mengatakan bahwa penguncian yang lebih luas akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada ekonomi Madrid.

Untuk diketahui Ayuso salah satu anggota paling terkenal dari Partai Rakyat konservatif, dan kritikus keras terhadap pemerintah koalisi pimpinan Sosialis Spanyol, juga mempertanyakan perlunya memperpanjang lockdown tingkat nasional yang ketat pada lockdown pertama bulan Mei lalu.

Baca Juga: Antisipasi Tsunami Megathrust, 2 Sirine di Banten Kembali Berfungsi

Pemerintah daerah Spanyol mengambil alih kendali sistem kesehatan di wilayah mereka setelah pemerintah pusat memulihkan kekuasaan yang ditangguhkan selama lockdown nasional.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah