Cegah Radikalisasi Agama, Presiden Prancis Emmanuel Macron Larang Homeschooling

- 7 Oktober 2020, 10:51 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron /Instagram.com/@emmanuelmacron

Lebih lanjut, dirinya bersumpah akan memobilisasi orang tua lain guna melakukan pertentangan atas rencana pemerintah.

Selain itu, dilaporkan bahwa beberapa sayap kiri dan komunitas muslim mengecam undang-undang yang diusulkan sebagai rasis, dan beberapa kritik bersifat internasional.

Sementara itu, Pusat Penelitian Islam Al-Azhar yang berbasis di Kairo mengecam pidato Presiden Prancis itu karena mengandung tuduhan palsu terhadap agama Islam.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Kembali Resmi Dibuka, Simak Syarat dan Tahapannya Berikut

Lebih lanjut, pihaknya menuntut diakhirinya serangan terhadap agama Islam untuk mencegah ujaran kebencian.

Pusat tersebut menyatakan bahwa pernyataan rasis seperti itu kemungkinan besar akan menyakiti perasaan dua miliar muslim di seluruh dunia.

Selain itu pada Senin, 5 Oktober 2020 Pemerintah Turki menyatakan bahwa pihaknya menentang rencana Presiden Prancis tersebut, melalui Ibrahim Kalin selaku juru bicara pemerintah yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan tersebut menuduh Presiden Prancis itu telah mendorong Islamofobia.

Baca Juga: Penemuan Besar Pertama Selama Pandemi Covid-19, Arkeolog Mesir Temukan Puluhan Peti Mati Kuno

Ibrahim Kalin mengatakan bahwa klaim Presiden Prancis yang mengatakan bahwa Islam dalam krisis adalah pernyataan yang berbahaya dan provokatif, mendorong Islamofobia dan populisme anti-Muslim.

Lebih lanjut, juru bicara Pemerinah Turki itu menilai bahwa Emmanuel Macron telah menyalahkan Islam dan Muslim sebagai kambing hitam atas kegagalan Republik Prancis sangat jauh dari politik rasional.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Breitbart


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah