PR DEPOK - Presiden Kyrgyzstan, Sooronbai Jeenbekov, secara resmi mengundurkan diri pada Kamis, 15 Oktober 2020, membiarkan kekuasaan diambil alih oleh pesaing nasionalisnya yang baru saja dibebaskan dari penjara oleh pendukung.
Perpindahan kekuasaan yang tiba-tiba ini mengakhiri kekacauan dan kerusuhan yang telah terjadi lebih dari seminggu akibat sengketa pemilihan.
Kekuasaan negara tersebut kemudian jatuh kepada Sadyr Japarov, yang diangkat menjadi perdana menteri Kyrgyzstan.
Ia mengatakan pada para pendukungnya yang nampak puas dan bersorak bahwa kini kekuasaan kepresidenan ada di tangannya.
Baca Juga: Tokoh KAMI Diringkus Atas Dugaan Penghasutan Demo, Ferdinand Hutahaean Sebut Sikap Polri Sudah Tepat
Pengangkatan dirinya sebagai perdana menteri menyusul pengunduran diri Jeenbekov dan ketua parlemen yang seharusnya menjadi pengganti presiden tersebut.
“Hari ini, Kanatbek Isayev (ketua parlemen) menandatangani surat pengunduran diri. Semua kekuasaan presiden sepenuhnya diberikan kepada saya hari ini,” ujar Japarov, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Untuk diketahui, presiden sebelumnya, Jeenbekov, yang telah menjabat sejak 2005 di negara kecil Asia Tengah itu, digulingkan oleh pemberontakan rakyat.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan bahwa pengunduran dirinya adalah upaya mencegah kekerasan akibat aksi unjuk rasa rakyat Kyrgyzstan.