Selain itu, beberapa asosiasi perdagangan Arab juga belum lama ini mengumumkan boikot terhadap produk Prancis.
Tak hanya itu, berbagai aksi protes terhadap penggunaan karikatur Nabi umat islam ini juga telah digelar di Irak, Turki, dan Jalur Gaza, serta aksi demonstrasi di Ibu Kota Irak, Baghdad, yang membakar bendera Prancis, dan menginjak gambar Emmanuel Macron.
Baca Juga: Banyak Isu Kekerasan yang Serang Pekerja Media, Komnas HAM: Mulai Ada Penyempitan Ruang Berpendapat
Selain itu, Presiden Turki, Erdogan, juga sempat menyindir sikap Emmanuel Macron, dan menyuruhnya memeriksakan kesehatan mentalnya.
Ia pun mendesak para pemimpin Eropa untuk menghentikan agenda yang dinamakan gerakan anti-islam Macron.
“Para pemimpin Eropa dengan pandangan ke depan dan moralitas harus meruntuhkan tembok ketakutan,” ucapnya.
Baca Juga: Tak Akan Hentikan Pengesahan UU Cipta Kerja, Agung Laksono Sebut Pemerintah Terbuka untuk Berdialog
“Mereka harus mengakhiri agenda anti-islam dan kampanye kebencian yang dipimpin Macron,” ungkapnya dalam pidato di peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Sejumlah kritik terhadap Emmanuel Macron ini kian memuncak usai presiden Prancis tersebut berjanji untuk melawan separatism islam, dan mengancam akan mengambil alih beberapa komunitas muslim di Prancis.***