Bantah Tuduhan Genosida Terhadap Muslim Uighur, Tiongkok Desak AS Berhenti Lakukan Kebohongan

- 29 Oktober 2020, 15:04 WIB
Muslim Uighur.*
Muslim Uighur.* //Pikiran Rakyat

PR DEPOK – Belum lama ini Tiongkok mengklaim bahwa senator Amerika Serikat (AS) telah berbohong usai sejumlah anggota parlemen mengajukan resolusi yang menuduh Beijing telah melakukan genosida terhadap kelompok minoritas Muslim di wilayah barat laut Xinjiang.

Saat ini, hubungan Washington dan Beijing tengah berada di titik terburuk selama bertahun-tahun usai serangkaian titik api termasuk perdagangan, teknologi, dan hak asasi manusia.

Teks yang diajukan oleh senator AS menuduh Tiongkok bersalah atas kampanye melawan Uighur, etnis Kazakh, Kirgistan, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya yang membenarkan genosida.

Baca Juga: Dapat Kecaman dari Negara Islam, Kedubes Prancis Beri Klarifikasi Soal Pernyataan Emmanuel Macron

Selain adanya tuduhan praktek genosida, hubungan kedua negara tersebut semakin memburuk usai Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa tindakan Tiongkok di Xinjiang mengingatkan terhadap apa yang terjadi pada tahun 1930-an di Jerman.

Namun, pihak Beijing dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa yang terjadi di Xinjiang hanyalah rumor.

"Apa yang disebut genosida di Xinjiang adalah rumor yang sengaja dibuat oleh beberapa pasukan anti-Tiongkok," kata pihak Beijing pada Rabu, 28 Oktober 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Hongkong Free Press.

Baca Juga: Megawati Tanyakan Sumbangsih Milenial, Fadli Zon: Yang Jelas Ketiban Warisan Hutang Rezim Bingung

Sebelumnya, sempat marak diberitakan bahwa wilayah sensitif di Xinjiang dikontrol dengan ketat oleh Tiongokok, di mana sejumlah kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa terdapat lebih dari satu juta orang Uighur telah di tahan di kamp-kamp.

Menanggapi isu yang ramai diberitakan ini, pihak Beijing mengklaim bahwa kamp-kamp yang dimaksud adalah pusat pelatihan kejuruan.

Menurut Beijing, pusat pelatihan tersebut diadakan untuk memberantas terorisme dan meningkatkan peluang kerja.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Anarkis Bakar Halte Transjakarta, Megawati: Emangnya Duit Lo?

"Senator AS yang Anda sebutkan selalu anti-Tiongkok dan menceritakan segala kebohongan untuk mendiskreditkan Tiongkok dan menggunakannya untuk mencari keuntungan politik mereka sendiri," ujar juru bicara asing Wang Wenbin.

Dengan menyebarnya berita-berita yang menyudutkan Tiongkok ini, Wang Wenbin meminta agar AS berhenti melakukan kebohongan.

"Kami mendesak beberapa politisi AS untuk menghormati fakta, berhenti melakukan kebohongan, dan berhenti menggunakan isu terkait Xinjiang untuk ikut campur dalam urusan internal Tiongkok," tutur Wang.

Baca Juga: Libur Panjang, Jumlah Keberangkatan Penumpang di Stasiun Senen Menurun

Di sisi lain, sebuah laporan awal bulan ini yang berasal dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI) menunjukkan bahwa jaringan pusat pertahanan di Xinjiang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Data ini berbeda dengan pernyataan yang disampaikan pihak Tiongkok yang mengklaim bahwa mereka telah membebaskan banyak orang Uighur.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x