Kunjungi Indonesia, Mike Pompeo Bahas Soal Laut China Selatan

- 29 Oktober 2020, 16:52 WIB
Jokowi terima kunjungan Menlu AS Mike Pompeo.
Jokowi terima kunjungan Menlu AS Mike Pompeo. /BPMI Setpres/Muchlis Jr.

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo melakukan kunjungan ke Indonesia pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Pompeo langsung mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Retno L.P. Marsudi.

Isu Laut China Selatan yang tengah mencuat dibahas dalam pertemuan kedua menlu tersebut.

Baca Juga: Dituduh Aniaya 4 Orang karena Halusinasi, RI Berhasil Bebaskan WNI di Malaysia dari Hukuman Mati

Mike Pompeo memuji sikap Indonesia dalam penolakan klaim atas Tiongkok di kawasan tersebut.

Pasalnya, pihak Tiongkok sendiri mengklaim wilayah Laut China Selatan sebagai bagian dari kedaulatan negaranya atau dikenal dengan istilah nine dash line (sembilan garis putus-putus).

"Banyak negara yang menolak klaim Tiongkok mengenai sejumlah bagian dari LTS. Ini jelas dan berani termasuk yang dilakukan Indonesia sebagai subyek di dalam Asia dan AS," kata Pompeo pada Kamis, 29 Oktober 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Baca Juga: Sukses Taklukan Juventus di Turin, Ronald Koeman: Permainan Terbaik Barcelona Sepanjang Musim Ini

Dirinya menyebutkan bahwa kebijakan yang diambil Indonesia mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Itu (kesamaan kebijakan) adalah hal yang kita ingin capai dalam sebuah hubungan multilateral dan administrasi. Presiden Trump sangat mendukung ini," ujarnya.

Pompeo juga mengapresiasi kekuatan maritim Indonesia yang menjaga kedaulatan negara di Kepulauan Natuna.

Baca Juga: Libur Panjang, Kemendagri Optimalkan Pembuatan e-KTP Jelang Pilkada 2020

"Sebagai contoh, yaitu kekuatan maritim (TNI AL red.) untuk menjaga kedaulatan negara di Kepulauan Natuna," imbuhnya.

Menurutnya, pihak AS ingin memperkuat kerja sama dalam konteks keamanan di wilayah Laut China Selatan dengan Indonesia.

Kerja sama tersebut untuk melindungi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia itu.

Baca Juga: Diputuskan secara Aklamasi, Kompetisi Liga 1, 2, dan 3 Resmi Ditunda hingga Awal Tahun 2021

"Saya menantikan adanya kerja sama dalam cara-cara baru untuk memastikan keamanan maritim dengan melindungi salah satu jalur perdagangan yang paling sibuk di dunia," kata Pompeo.

Di sisi lain, Menlu Retno L.P. Marsudi menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk tetap menjadikan Laut China Selatan sebagai suatu wilayah yang damai dan stabil.

"Kami juga berdiskusi mengenai kondisi di LTS, dan bagi Indonesia wilayah itu harus dipertahankan sebagai wilayah perairan yang damai dan stabil," kata Retno.

Baca Juga: Cegah Klaster Baru Saat Long Weekend, Anies Baswedan Ingatkan Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan

Retno juga menekankan seluruh pihak harus menghormati hukum-hukum internasional terutama UNCLOS 1962 yang mengatur mengenai LCS.

"UNCLOS 1962 sebagai produk hukum harus dihormati dan diimplementasikan. Maka dari itu, harus ada pengakuan internasional," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, dirinya menyebutkan bahwa Indonesia mengharapkan adanya investasi dari pebisnis AS di wilayah Kepulauan Natuna.

Baca Juga: Sinopsis The Longest Yard, Aksi Kocak Para Tahanan Melawan Para Sipir dalam Pertandingan Football

"Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih di Indonesia, termasuk di pulau-pulau terluar seperti Kepulauan Natuna," tutur Retno.

Selain membahas dua isu tersebut, bilateral Menlu RI-AS juga turut membahas mengenai perkembangan demokrasi, penghormatan terhadap HAM, isu Palestina, Afghanistan serta isu seputar ASEAN.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x