PR DEPOK - Seorang pria bersenjatakan pisau telah menyerang orang-orang di sebuah gereja di Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Akibat penyerangan ini 3 orang dinyatakan tewas.
Walikota Nice Christian Estrosi mengungkapkan situasi yang terjadi saat penyerangan berlangsung.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Budi Karya Sumadi Imbau Sebagian Masyarakat Kembali Lebih Cepat
"Dalam serangan itu pelaku mengulang tanpa henti kata-kata “Allahu Akbar!," kata Estrosi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari AP News Jumat, 30 Oktober 2020.
Hal tersebut mendorong pemerintah untuk menaikkan status siaga keamanannya ke tingkat tertinggi, beberapa jam sebelum penguncian virus corona secara nasional.
Diketahui, serangan di kota Nice di Mediterania adalah yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir yang terjadi di Prancis.
Baca Juga: Soal Penanganan Virus Corona, Satgas Covid-19 Klaim Indonesia Lebih Baik dari Rata-Rata Dunia
Atas sejumlah penyerangan yang terjadi, pihak berwenang dikaitkan dengan ekstremis Muslim, termasuk pemenggalan kepala seorang guru beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini pun terjadi ditengah berlangsungnya kehebohan atas karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh surat kabar satir Charlie Hebdo.