3 Orang Tewas dalam Serangan Gereja di Nice, Prancis Tingkatkan Keamanan ke Level Tertinggi

- 30 Oktober 2020, 09:10 WIB
Ilustrasi Bendera Prancis.
Ilustrasi Bendera Prancis. /pixabay.com/Jon450

Penyerangan di gereja Nice ini juga akan menambah perdebatan sengit di Prancis dan dunia Muslim atas penggambaran yang dianggap Muslim sebagai ofensif, namun dilindungi oleh undang-undang kebebasan berbicara Prancis.

Baca Juga: Diduga Akibat Korsleting, Pabrik Busa di Tangerang Hangus Terbakar

Sementara itu, Jaksa antiterorisme Prancis membuka penyelidikan atas penyerangan tersebut.

Presiden Emmanuel Macron juga mengatakan akan segera meningkatkan jumlah tentara untuk melindungi sekolah dan tempat keagamaan yang semula sekitar 3.000 tentara saat ini menjadi 7.000.

Sebelumnya, kepala polisi nasional Prancis telah memerintahkan peningkatan keamanan di gereja dan masjid awal pekan ini, namun tampaknya tidak ada polisi yang menjaga gereja Nice ketika diserang.

Baca Juga: Dikunjungi Menlu AS, Jokowi Singgung Stabilitas Laut Tiongkok Selatan hingga Kemitraan Ekonomi

Gereja-gereja Prancis telah diserang oleh para ekstremis dalam beberapa tahun terakhir, dan pembunuhan pada hari Kamis kemarin, terjadi menjelang liburan Katolik Roma.

Polisi mengatakan, bahwa pelaku atas kejadian di Nice ini diyakini beraksi sendiri, dan polisi pun tidak mencari pelaku lainnya.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah