Pelaku Penusukan di Gereja Bawa Alquran, Saksi Dengar Tersangka Berteriak 'Allahu Akbar'

- 30 Oktober 2020, 10:31 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam sebuah kesempatan di Prancis.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam sebuah kesempatan di Prancis. /instagram.com/emmanuelmacron/

PR DEPOK – Jaksa penuntut antiterorisme Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan, tersangka penusukan di Gereja Nice adalah seorang Tunisia yang lahir pada tahun 1999.

Dia melakukan aksinya dengan bersenjatakan pisau dan membawa Alquran, kemudian menyerang para jamaah yang mengakibatkan tiga orang terbunuh pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Setelah penyerang ditangkap polisi dengan cara ditembak, ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat karena kondisinya yang terluka parah.

Baca Juga: Ingin Dapat Pria yang Tepat Sesuai Versinya, Wanita Ini Pertimbangkan Ceraikan Suaminya yang Ke-10

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari AP News Jumat, 30 Oktober 2020 jaksa penuntut juga menjelaskan bahwa pada 20 September, tersangka mencapai pulau Lampedusa di Italia, titik pendaratan utama bagi para migran yang menyeberang dengan kapal dari Afrika Utara.

Pada 9 Oktober, dia melakukan perjalanan ke Bari, sebuah kota pelabuhan di Italia selatan.

Namun, Ricard tidak menjelaskan rincian selanjutnya, tepatnya kapan dia tiba di Nice.

Baca Juga: Viral Pemotor Bawa Jenazah yang Ditutup Kain Jarik, Kasat Reskrim Berikan Klarifikasi

Di Tunisia, kantor kejaksaan antiterorisme mengatakan bahwa penyelidikan sedang dibuka atas 'dugaan tindak kejahatan teroris oleh seorang Tunisia di luar perbatasan nasional'.

Sementara itu, Ricard juga mengungkapkan tersangka membawa salinan kitab suci Islam dan dua telepon.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x