Klarifikasi Pakai Bahasa Arab, Emmanuel Macron Sebut Dirinya Berperan sebagai Penenang bagi Negara

- 2 November 2020, 21:37 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /

PR DEPOK - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menuai kontroversi dengan mengunggah cuitan melalui akun Twitter resminya pada 1 November 2020.

Sebelumnya, Emmanuel Macron telah menuai banyak kecaman dari berbagai negara karena dianggap telah menghina islam.

Berbeda dari pernyataan yang diucapkan biasanya, kali ini ia kembali membuat klarifikasi, dengan menggunakan bahasa Arab yang kemudian menuai beragam respon masyarakat dunia.

Baca Juga: Klaim Sisi Positif UU Cipta Kerja, DPR Sebut Mudahkan Perizinan Investor hingga Buka Lapangan Kerja

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Twitter @EmmanuelMacron Senin, 2 November 2020, cuitan yang ditulis dalam bahasa Arab tersebut terbagi menjadi lima unggahan.

Emmanuel Macron mengatakan, bahwa ia tidak akan membenarkan perbuatan yang dilakukan tersangka atas beberapa peristiwa yang terjadi di Prancis beberapa waktu lalu.

Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Saya percaya bahwa misi kami adalah untuk melindungi kebebasan dan hak kami,” tulis Macron.

Baca Juga: Demo Kecam Emmanuel Macron di Depan Kedubes Prancis, Polisi Amankan Pelajar yang Bawa Pistol Mainan

Menurutnya banyak orang yang salah paham dan menudingnya memberi dukungan penuh terhadap kartun yang menghina Nabi. 

Saya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya, ini adalah hak dan kebebasan kami. Saya menyadari ini bisa mengejutkan dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya,” tuturnya.

Selain itu, Emmanuel Macron juga melihat banyak orang akhir-akhir ini mengatakan hal-hal yang tidak dapat diterima tentang Prancis. Kalimat yang bahkan bernada sinis itu bisa melukai masyarakat Prancis.

Baca Juga: Terbaring karena Sakit Kanker, Seorang Ibu Saksikan Anaknya Ditusuk hingga Meninggal oleh Perampok

Mendukung semua kebohongan yang dibicarakan tentang kami dan tentang apa yang saya katakan, dan secara implisit berkolusi dengan yang terburuk,” tulis Macron.

Saya telah melihat banyak kebohongan, dan saya ingin mengklarifikasi hal berikut. Apa yang kami lakukan sekarang di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri. Terorisme ini telah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kita,” tulis presiden itu.

Ia juga mengatakan, para ekstremis mengajarkan bahwa Prancis tidak boleh dihormati. Tentu ajaran tersebut bertentangan dengan undang-undang yang ada di negaranya bahkan seluruh negara di dunia.

Baca Juga: Wishnutama Berharap Kehadiran Channel Sea Today Mampu Menyampaikan Berita Baik Indonesia pada Dunia

Mereka mengajarkan bahwa wanita tidak setara dengan pria, dan bahwa gadis kecil tidak boleh memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki. Saya memberi tahu Anda dengan sangat jelas: Tidak di negara kita,” tulisnya.

Sementara itu, menurut transkrip wawancara yang dirilis kantornya, Emmanusl Macron telah membuat pernyataan yang dapat meredakan ketegangan situasi sekarang ini.

Ia menjelaskan bahwa dirinya telah memahami dan menghormati orang-orang yang kaget dan tersinggung karena kartun itu.

Baca Juga: Didakwa Terima Suap Rp6 Miliar, Napoleon Bonaparte Ajukan Nota Keberatan dan Minta Sidang Ditunda

Namun, ia hanya tidak membenarkan atas adanya kekerasan fisik akibat kartun tersebut.

Menurutnya, langkah yang ia ambil dalam menyikapi sejumlah peristiwa yang telah terjadi di Prancis, sesuai dengan kewajibannya sebagai presiden.

"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi di saat yang sama, untuk melindungi hak-hak ini," tulis Emmanuel Macron.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x