Insiden Penembakan Pecah di Wina Austria, Kanselir Sebastian Kurz: Serangan Teroris yang Menjijikan

- 3 November 2020, 12:13 WIB
Ilustrasi bendera Austria.
Ilustrasi bendera Austria. /Pixabay/Fachdozent./

Berdasarkan laporan Media lokal, penembakan terjadi di dekat Sinagoge Utama di Wina. Namun polisi belum bisa memastikan apakah sinagoge sasaran utama atau bukan.

Pemimpin komunitas Yahudi Oskar Deutsh mengungkapkan hingga saat ini belum jelas apakah sinagoge menjadi target penembakan atau bukan karena saat itu mereka sedang tutup.

Thomas Mayer selaku Editor Eropa di surat kabar Der Standard Austria menyebutkan bahwa saat itu ada polisi di mana-mana hingga menyebabkan kota ditutup.

Lebih lanjutnya, Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan bahwa dirinya melihat setidaknya satu orang pelaku sedang menembakkan tembakan pada orang-orang yang duduk di luar jeruji jalan di bawah jendelanya.

Baca Juga: Bocorkan Kepulangan ke Indonesia, Menantu Habib Rizieq Sebut Pemimpin FPI Kantongi Izin Kembali

"Mereka setidaknya menembak 100 peluru di luar gedung kami karena semua bar di sini mempunyai meja di bagian luar," kata Hofmeister.

Insiden penembakan tersebut sontak menuai banyak komentar dan belasungkawa dari sejumlah pihak. Mengingat bahwa akhir-akhir ini sering terjadi aksi-aksi pembunuhan, seperti di Prancis.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam akun Twitternya mengungkapkan rasa kaget dan terkejutnya atas insiden penembakan tersebut.

"Turut berduka dengan kesedihan rakyat Austria, ini Eropa. Musuh kita itu harus tahu dengan siapa mereka sedang berhadapan. Kami takkan pernah menyerah," kata Macron.

Baca Juga: Tanggapi Megawati Soekarnoputri, Tsamara Amany Jelaskan Kontribusi Generasi Milenial bagi Bangsa

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah