PR DEPOK - Sekolah-sekolah di seluruh Prancis menggelar mengheningkan cipta selama satu menit kemarin, untuk mengenang Samuel Paty, guru yang dipenggal oleh seorang remaja Chechnya yang menurutnya telah mengejek Nabi Muhammad dengan menampilkan karikatur kepada muridnya.
Sekitar 12 juta siswa di Prancis telah kembali ke sekolah untuk pertama kalinya sejak pria berusia 47 tahun itu dibunuh di siang hari di tempat ia mengajar.
Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai serangan terhadap nilai-nilai Prancis dan republik itu sendiri.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Sah Diteken Jokowi, KSPI Sebut Omnibus Law Dapat Kurangi Nilai Pesangon Buruh
Ia juga mendesak, bahwa Prancis tidak akan berkompromi untuk kebebasan berkeyakinan dan berekspresi walaupun telah memicu protes di kalangan muslim di seluruh dunia.
"Ide terorisme adalah menciptakan kebencian," tulis Emmanuel Macron dalam pesannya kepada anak sekolah di media sosial seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Selasa, 3 November 2020.
“Kami akan melakukan ini bersama-sama,” tulisnya.
Baca Juga: Geser BLACKPINK, Single 'Dynamite' BTS Kembali Pecahkan Rekor Video Musik di Youtube
Di Prancis, murid-murid berdiri diam pada pukul 11.00 pagi, sedangkan para guru diberitahu untuk memberikan waktu tanya jawab tentang pembunuhan Paty.