Sekolah di Prancis Kembali Dibuka, Siswa dan Guru Heningkan Cipta Kenang Samuel Paty Diawasi Tentara

- 3 November 2020, 14:32 WIB
Ilustrasi sekolah di Prancis.
Ilustrasi sekolah di Prancis. /Chezbeate/Pixabay

“Siswa saya perlu mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka,” kata Isabelle Leborgn, seorang guru sekolah menengah di Prancis barat.

Selain itu, serangan dan pencarian jiwa nasional yang terjadi telah membingungkan banyak anak muda.

Baca Juga: Pilpres AS Picu Perpecahan Keluarga, Seorang Ibu Tak Lagi Diakui Anaknya Setelah Pilih Donald Trump

“Beberapa orang berpikir itu adalah kesalahan sebuah agama. Ada banyak hal yang perlu direnungkan,” tuturnya.

Serangan terhadap Samuel Paty, serta satu serangan di sebuah gereja di Nice dan satu lagi terhadap seorang pendeta di Lyon dalam dua minggu berikutnya, telah membuat Prancis gelisah.

“Selalu ada di benak Anda bahwa kita hidup dalam masyarakat di mana ada potensi risiko,” kata Clement, seorang siswa di sekolah tempat Leborgn mengajar.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Masa PSBB Transisi, Satpol PP Jakbar Tindak Tegas 56 Tempat Usaha

“Tapi kita tidak bisa selalu hidup dalam ketakutan,” ujar Clement.

Saat ini, Prancis telah mengerahkan tentara tambahan untuk melindungi tempat ibadah dan sekolah setelah serangan yang baru-baru ini terjadi.

Pembunuhan mengerikan Paty telah mengguncang Prancis, di mana pemisahan gereja dan negara dipertahankan dengan keras oleh banyak warga dari semua agama.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah