Israel Semakin Khawatir Soal Hasil Pilpres AS 2020, Terlebih Jika Joe Biden Memenangkan Pertarungan

- 4 November 2020, 11:01 WIB
Kolase foto Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan).
Kolase foto Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan). /Dok. adnanabuamer.com/

Orang Israel masih mengingat "masa lalu yang buruk" ketika Barack Obama menjabat Presiden AS.

Pada tahun 2016, ia menandatangani perjanjian bantuan sepuluh tahun dengan Israel senilai 3,8 miliar dolar AS per tahun atau sekitar Rp55 miliar, yang harus diratifikasi kongres setiap tahun.

Selain itu, kemungkinan kecil janji Donald Trump akan diberlakukan. Kedubes AS akan tetap berada di Yerusalem jika Joe Biden di Gedung Putih, tetapi dubes bisa berkedudukan di Tel Aviv.

Joe Biden diyakini akan membuka Kedubes Palestina di Washington, tepatnya Kantor Organisasi Pembebasan Palestina yang ditutup Donald Trump tahun 2018 lalu.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Resmi Diteken, Partai Demokrat Menilai Jokowi Telah Abaikan Aspirasi Masyarakat

Selanjutnya, Joe Biden akan mengembalikan bantuan kepada lembaga-lembaga Palestina serta UNRWA yang menyediakan layanan dasar penting bagi pengungsi Palestina.

Akan tetapi, Joe Biden tidak bermaksud menggunakan bantuan kepada Israel sebagai alat untuk menekannya agar mengubah kebijakannya.

Tamu asing pertama Joe Biden jika dia memenangkan Pilpres AS 2020, kemungkinan besar adalah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyuhu, Menteri Pertahanan (Menhan) Benny Gantz, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Gabi Ashkenazi.

Mereka semua akan berharap dapat membuka lembaran baru dalam hubungan tersebut dengan Joe Biden andai terpilih sebagai Presiden AS terbaru.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: adnanabuamer.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x