Kasus Baru Covid-19 Nyaris Tak Terkendali, Spanyol Kembali Terapkan Jam Malam dan Pembatasan Sosial

- 7 November 2020, 14:07 WIB
Ilustrasi bendera Spanyol.
Ilustrasi bendera Spanyol. /Pixabay/Efraimstochter./
 
PR DEPOK -  Pekan ini Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang melampaui 1 juta kasus Covid-19 secara resmi.
 
Angka tersebut jauh melampaui negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda, Jerman, dan Prancis.
 
Namun Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengungkapkan bahwa angka sebenarnya bisa jadi lebih tinggi 3 juta kasus karena kesenjangan dalam pengujian dan faktor-faktor lainnya.
 
 
Pada Jumat lalu, Spanyol mencatat 20.000 kasus harian baru dengan lebih dari 231 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
 
Kondisi ini menjadikan jumlah kematian di negara tersebut mencapai 34.752 jiwa.
 
Menanggapi krisis kesehatan tersebut, Pedro Sanchez menggelar rapat kabinet untuk mengantisipasi keadaan darurat baru sekaligus untuk mengendalikan transmisi Covid-19 di negaranya.
 
 
Tak lama muncul wacana untuk menerapkan jam malam dan pembatasan sosial yang akan diberlakukan di berbagai penjuru Spanyol.
 
Sanchez menyebut mayoritas pemimpin regional Spanyol telah menyetujui rencana itu.
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa mengatakan, lembaganya dan pejabat kesehatan regional sedang mempelajari cara menerapkan jam malam.
 
 
Kemungkinan pemberlakuan jam malam tak jauh berbeda dengan sistem yang diterapkan di Prancis yakni mulai pukul 21.00 hingga pukul 6.00.
 
Penerapan pembatasan sosial ini akan menjadi pemberlakuan yang ketiga kalinya di Spanyol selama masa pandemi.
 
Keadaan darurat pertama dideklarasikan pada Maret untuk mengkarantina warga di seluruh negeri, menutup toko, dan merekrut sejumlah industri untuk membantu pelayanan kesehatan di sejumlah wilayah.
 
 
Kemudian, penerapan ini sempat dihentikan pada Juni setelah pemerintah dinilai bisa menahan tingkat penularan dan menyelamatkan rumah sakit dari kehancuran.
 
Namun kini, setelah ditinjau kembali, para pejabat Spanyol mendesak untuk kembali diterapkannya pembatasan sosial guna menekan angka kasus baru Covid-19.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Egypt Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x