Akan tetapi, pejabat pemilihan di negara bagian di seluruh negeri mengatakan tidak ada bukti penipuan yang signifikan.
Para ahli hukum juga mengatakan bahwa upaya Donald Trump itu tidak mungkin berhasil.
Baca Juga: Menang Pilpres AS, Joe Biden-Kamala Harris Terima Ucapan Selamat dari Sejumlah Pemimpin Negara Dunia
Presiden Meksiko mengaitkan sikapnya yang hati-hati itu dengan tuduhan penipuan yang ia layangkan sendiri dalam pencalonan dua pemilihan presiden yang ia ikuti, yaitu pada tahun 2006 dan 2012, sebelum memenangi pencalonan ketiganya pada 2018.
Tentu bertentangan dengan ucapan selamat yang diberikan kepada mantan Presiden Bolivia Evo Morales tahun lalu, meskipun oposisi mengklaim ada penipuan dalam upaya Morales untuk terpilih kembali.
Baca Juga: Rayakan Kemenangan Kamala Harris, Douglas Emhoff Bagikan Potret Pelukan Hangat untuk Sang Istri
Para pejabat Meksiko mengatakan keputusan Lopez Obrador itu didasarkan atas keinginannya untuk tidak memprovokasi Donald Trump saat sang Presiden AS itu masih berada di Gedung Putih.
"Bolivia tidak memiliki perbatasan 3.000 kilometer dengan Meksiko," ucap seorang pejabat tentang kontradiksi itu.
"Penting untuk memiliki kedamaian selama beberapa bulan dan hubungan bertetangga yang baik," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Pertahankan Hubungan Baik dengan Trump, Sejumlah Pemimpin Negara Bungkam Soal Menangnya Biden