Dapatkan Temuan 'Efek Merugikan', Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Biotech

- 10 November 2020, 13:50 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac.
Ilustrasi vaksin Sinovac. /PMJ News

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan Saat Pandemi, 6 Lagu Wajib Nasional Aransemen Terbaru Ini Bisa Jadi Pilihan

Hingga saat ini para ilmuwan dunia tengah berjibaku untuk menemukan vaksin virus tersebut.

Indonesia sendiri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara terkait pengadaan vaksin salah satunya Sinovac Biotech asal Tiongkok.

Berdasarkan laporan terbaru, otoritas kesehatan Brasil menyatakan pada Senin, 9 November 2020 waktu setempat bahwa pihaknya telah menangguhkan uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan asal Tiongkok Sinovac Biotech.

Baca Juga: Imbas Kerumunan Massa Penjemput Habib Rizieq, Transjakarta Alihkan Rute

Lembaga penelitian medis di Sao Paulo, Butantan yang menjalan uji klinis vaksin Sinovac tersebut di Brasil pihaknya mengaku terkejut dengan keputusan penangguhan ini.

Kepala Butantan, Dimas Covas mengatakan bahwa keputusan tersebut terkait dengan satu kasus kematian.

Namun dirinya merasa janggal dengan pengumuman otoritas lantaran kematian itu dinilai tidak berhubungan dengan vaksin.

Baca Juga: Sindir Kepulangan Rizieq Shihab, Ferdinand: Adakah yang Merasa Pahlawan Usai Bandara Lumpuh? Sedih!

"Mengingat saat ini terdapat lebih dari 100.000 relawan, kasus kematian bisa saja terjadi...dan satu kasus kematian itu tidak mempunyai kaitan dengan vaksin, ini bukanlah saatnya menginterupsi uji klinis," kata Covas seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Sementara itu, pihak otoritas kesehatan Brasil, Anvisa tidak memberikan keterangan lebih rinci mengenai apakah kasus kematian yang dimaksud terjadi di Brasil atau di negara lain.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah