Dihantui Peperangan hingga Pandemi Covid-19, Kini Yaman Dilanda Bencana Kelaparan

- 14 November 2020, 18:12 WIB
Ilustrasi bencana kelaparan.
Ilustrasi bencana kelaparan. /Kasun Chamara/Pixabay

PR DEPOK - Yaman merupakan salah satu negara bagian Timur Tengah yang hingga kini masih mengalami situasi sulit akibat peperangan.

Perang saudara yang berlangsung cukup lama tersebut menimbulkan penderitaan yang tak berkesudahan bagi masyarakat Yaman.

Tak hanya itu, keadaan tersebut diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19 yang juga melanda Yaman saat ini hingga menyebabkan jatuhnya ekonomi serta mata uang di negara tersebut.

Baca Juga: Tak Tayang pada 12 dan 13 November Kemarin, Rumpi No Secret Trans TV Disanksi Gara-Gara Tayangan Ini

Pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencoba membicarakan kembali terkait upaya perdamaian untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh Yaman.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Aljazeera, bahkan PBB memperingatkan kembali bahwa terdapat jutaan orang termasuk wanita dan anak-anak di Yaman yang mengalami kelaparan.

"Kami sedang menghitung mundur, (Yaman) saat ini menuju bencana," kata Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) PBB, David Beasley pada Rabu 12 November 2020.

Baca Juga: Diduga Main Korek Api yang Picu Kebakaran di Jakbar, Bocah 11 Tahun Meninggal Usai Terjebak di Kamar

PBB juga menyebutkan bahwa Yaman saat ini sedang mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Diketahui terdapat 80 persen dari 30 juta penduduk di negara itu yang membutuhkan bantuan.

"Jika kita terus acuh, saya pikir tak diragukan lagi bahwa dalam waktu beberapa bulan, Yaman akan jatuh dalam kelaparan yang menghacurkan," kata Beasley pada 15 anggota dewan.

Pada akhir 2017, Kepala bantuan PBB Mark Lowcock memperingatkan bahwa Yaman sudah mengalami masalah kelaparan.

Baca Juga: Polisi Lakukan Rekayasa Lalin Jelang Pernikahan Putri Habib Rizieq, Berikut Jalur yang Dialihkan

Masalah kelaparan tersebut telah menewaskan jutaan korban di Yaman.

Hal itu kemudian kembali digaungkan oleh Lowcok akhir-akhir ini.

Menurut Lowcock, cara tercepat dan paling efisien untuk mendukung upaya pencegahan kelaparan di Yaman adalah memberikan lebih dalam operasi bantuan uang.

Dia juga menjelaskan dengan rinci kengerian yang ditimbulkan oleh kelaparan pada masyarakat Yaman.

Baca Juga: Tantang Polisi di Media Sosial, Polrestabes Bandung Tangkap Seorang Pria Terkait Ujaran Kebencian

Lowcock mengungkapkan, saat mereka kelaparan, terutama anak-anak lebih mudah sakit bahkan meninggal akibat penyakit tersebut.

Selain itu, Lowcock menambahkan, bagi mereka yang terhindar dari penyakit dan tak menemukan apapun untuk dimakan.

Maka tubuh mereka mulai melahap ototnya sendiri, termasuk jantung.

Dia mengatakan bahwa ketika dirinya memikirkan masalah kelaparan tersebut, muncul kebingungan untuk memahami terkait sedikitnya cara untuk mencegah masalah itu.

Baca Juga: Kerap Dapat Penolakan, Satgas Covid-19 Cirebon Evaluasi Penanganan Jenazah Positif Virus Corona

"Ini (kelaparan) adalah kematian yang mengerikan, menyiksa dan memalukan. Yaman tidak sedang kelaparan, tapi mereka sedang dipaksa untuk mati kelaparan," kata Lowcock.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah