Warga Sempat Digegerkan oleh Pasien Terisolasi di RSUD Indramayu Akibat Virus Corona, Ternyata ini Jawabannya

3 Februari 2020, 14:36 WIB
ILUSTRASI pasien terisolasi di RSUD Indramayu.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari lalu, masyarakat di Indramayu sempat diresahkan dengan menyebarnya berita yang menyatakan adanya pasien suspect virus corona yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.

Berita tersebut tersebar dari satu warga ke warga lainnya menggunakan pesan bersambung dari aplikasi chatting, WhatsApp.

Isi beritanya adalah pernyataan bahwa RSUD Indramayu tengah melayani satu pasien suspect corona berinisial J (68) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Bukan Hanya Pemain Basket, NFL Football Turut Heningkan Cipta untuk Kobe Bryant pada Super Bowl 

Menurut pesan berantai, pasien suspect corona tersebut telah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Indramayu sejak Rabu, 29 Januari lalu.

Siang ini, Jabar Saber Hoaks dalam akun Instagramnya @jabarsaberhoaks, menyatakan bahwa kasus pasien suspect virus corona di RSUD Indramayu itu merupakan sebuah misinformasi.

"Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara membantah beredarnya kabar mengenai adanya pasien Corona yang diisolasi di RSUD Indramayu," tulis pengelola akun tersebut.

Baca Juga: 4 Arena Permainan yang Paling Digemari di Alun-alun Kota Depok 

Deden mengakui bahwa memang benar jika ada pasien yang diisolasi di RSUD Indramayu.

Namun pihak Dinkes Kabupaten Indramayu menepis kabar tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa penyebab pasien diisolasi bukan karena adanya dugaan terjangkit virus corona, melainkan mengidap penyakit TBC.

Pasien dengan inisial J itu datang ke RSUD Indramayu dengan keluhan batuk dan sesak nafas.

Kemudian dari hasil analisis pemeriksaan dokter yang menangani kasus tersebut, pasien didiagnosa menderita radang paru-paru basah dan infeksi pada paru-paru bagian bawah.

Baca Juga: 341 Pengendara Sepeda Motor Terkena Tilang ETLE, Sanksi Masih Sebatas Peringatan 

Pihak RSUD Indramayu pun mengikuti kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan tentang penderita penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.

Namun kriteria yang diberikan selain pasien mengalami demam dan batuk disertai dengan infeksi paru bagian bawah, pasisen juga harus setidaknya pernah pergi ke Tiongkok atau pernah melakukan kontak langsung dengan penderita corona dalam waktu 14 hari ke belakang.

Berdasarkan kriteria tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasien yang diisolasi di RSUD Indramayu itu bukan merupakan penderita penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga: Melayat Gus Sholah, Jokowi Sebut Masyarakat Indonesia Merasa Kehilangan 

Lantaran pasien tersebut mengaku tidak pernah melakukan perjalanan ke Tiongkok ataupun melakukan kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus corona.

Deden menganggap bahwa pasien penderita TBC juga harus tetap diisolasi sebab penyakit tersebut cukup rentan tertular pada pasien lain.

"Pasien TBC memang diisolasi karena takutnya dia menyebarkan penyakit ke orang lain dan dia juga rentan terinfeksi dari orang lain. Jadi isolasi itu bukan hanya untuk kasus corona. Kita isolasi pasien karena TBC nya," kata Deden.

Baca Juga: Jejak Langkah 2 Ulama, Produk Garapan Pondok Pesantren Tebuireng yang Ceritakan Persatuan 2 Ormas Islam 

Atas kasus misinformasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak usah panik.

Mereka meminta masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler