Beredar Kabar Bendungan Jatiluhur akan Meluap Akibat Hujan Deras dan Akan Tenggelamkan Sebagian Jawa Barat, Cek Faktanya

29 Februari 2020, 16:30 WIB
KONDISI Bendungan Ir H Djuanda atau Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Perum Jasa Tirta II membantah kabar bahwa banjir di Bekasi dan sekitarnya beberapa waktu lalu terjadi karena kondisi waduk ini.* /DOK. PERUM JASA TIRTA II/

PIKIRAN RAKYAT - Musim hujan tengah memasuki masa puncaknya pada bulan Februari ini. Beberapa hari kebelakang, hujan dengan intensitas deras terus mengguyur kota-kota di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.

Dalam durasi yang cukup lama, hujan berdampak pada meluapnya air sungai sehingga menimbulkan genangan, bahkan di beberapa titik lokasi hujan ini akan menyebabkan banjir yang tentu saja merugikan warga.

Dalam sepekan terakhir, akibat hujan deras, sebagian wilayah Jawa Barat terendam banjir dengan ketinggian beragam. Bekasi, karawang, Subang, Indramayu, dan kemarin Sumedang menjadi wilayah terdampak banjir.

Hal ini menimbulkan kerugian baik secara ekonomi maupun sosial. Masyarakat pun protes namun tidak sedikit juga yang pasrah bahkan mawas jika kembali terjadi hujan deras daerahnya akan banjir kembali. Masyarakat Jawa Barat pun jelas khawatir dengan bencana banjir akhir-akhir ini.

Baca Juga: Perangi Informasi Hoaks Virus Corona, WHO Ikut Bergoyang di Aplikasi TikTok 

Jawa Barat memiliki beberapa bendungan dan embung di sejumlah Kota dan Kabupaten. 

Namun fatalnya banjir di musim hujan tahun ini, beredar informasi di media sosial bahwa warga Karawang juga harus bersiap siaga lantaran Bendungan Walahar sedang dalam kondisi meluap dan kapasitas Bendungan Jatiluhur sudah penuh karena kiriman dari Bandung.

"Info dari grup sebelah, waspada Bendungan Walahar air nya meluap. Yang di Karawang siap-siap sekarang mau di buka (Bendungannya. Red), infonya Jatiluhur sudah mau penuh.

"Sudah tidak bisa menampung. Bendungan Walahar mendapatkan kiriman air dari Bandung," tulis informan tersebut yang disebarluaskan ke media sosial berupa pesan tangkapan layar di WhatsApp.

Baca Juga: Pengangkatan Tenaga Honorer Bisa Diangkat Menjadi PNS Tanpa Harus Tes, Benarkah?

"Mohon hati-hati siaga, sekitar Karawang, info dari BPBD Karawang. 7 pintu air sudah dibuka karena air sudah meluap di sekitar Purwakarta.

"Pak tolong infokan ke warga melalui masjid, mumpung listrik belum padam. Selamatkan barang di rumah masing-masing, siap-siap evakuasi kondisi Kamojang sudah di atas ambang batas mau dibuka khawatir jebol," tulis informan tersebut lebih lanjut.

Jika tidak dicari tahu terlebih dahulu kebenarannya, informasi ini akan meresahkan masyarakat, maka dari itu Diskominfo mengklaim bahwa informasi tentang banjir yang akan menerpa Karawang itu merupakan sebuah berita hoaks.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari situs Kominfo, status hoaks ini juga telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan Perum Jasa Tirta (PJT) II Nandang Munandar, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas bendungan yang diberitakan akan meluap.

Baca Juga: H-30 Menuju Earth Hour 2020, Diskominfo Gandeng Komunitas Earth Hour Depok untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat 

Menurut penuturan dari Sekretaris PJT, Bendungan Jatiluhur bahkan tidak memiliki pintu yang bisa dibuka tutup untuk melepas banjir, sebab, seluruh debit dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).

Air yang keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 meter kubik per detik.

Sehingga, banjir yang akhir-akhir ini terjadi di Karawang disebabkan oleh besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur, bukan karena ada pintu bendungan yang bisa dibuka tutup untuk melepas banjir.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler