PSBB Jawa Barat: Polemik Perpanjangan, Konfirmasi Penambahan Kasus hingga Peringatan dari WHO

17 Mei 2020, 11:57 WIB
ILUSTRASI PSBB.* /ADE MAMAD/PR/

PIKIRAN RAKYAT – Virus Corona atau COVID-19 saat ini masih melanda negara mayoritas dunia termasuk Indonesia.

Sejumlah upaya telah ditempuh oleh pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menekan laju pertumbuhan virus yang di diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok ini pada Desember 2019 silam.

Adapun upaya yang telah ditempuh pemerintah mulai dari social distancing, tes massal hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada sejumlah wilayah di tanah air.

Baca Juga: Cek Fakta: Bajaj Bajuri Dikabarkan Sudah Prediksi Soal Corona Sejak 17 Tahun Lalu, Simak Faktanya

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com Provinsi Jawa Barat telah menerapkan PSBB sejak 6 Mei dan akan berakhir pada 19 Mei 2020 mendatang.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada beberapa waktu telah menyatakan PSBB di wilayahnya tidak akan diperpanjang.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu mengatakan alasan tidak memperpanjang PSBB di wilayahnya lantaran seiring dengan penurunan jumlah kasus positif.

Baca Juga: Usai Viral Ucapan Remehkan Covid-19, Indira Kalistha: Gue Minta Maaf karena Ngomongnya Ngawur

Dibantah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Ahmad mengatakan diperpanjang atau tidak PSBB Jawa Barat akan menunggu hingga berakhirnya kebijakan tersebut pada 19 Mei 2020 mendatang.

“Pertama bahwa PSBB di Jabar itu akan berakhir hari Rabu pekan depan dan ini apakah diperpanjang atau tidak, tentunya akan menunggu hasil evaluasi artinya setelah evaluasi apakah diperpanjang atau diperlonggar, itu nanti setelah hasil evaluasi," ujarnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Anak-anak Dikabarkan Tewas Usai Diberi Vaksin Virus Corona, Simak Faktanya

Konfirmasi Penambahan Kasus

Berdasarkan data yang dikutip dari Pikobar per Minggu, 17 Mei 2020 Provinsi Jawa Barat mengalami penambahan kasus positif sebanyak 22 orang sehingga total kasus positif menjadi 1.618 orang dari yang sebelumnya 1.596 orang pada Sabtu, 16 Mei 2020.

Adapun korban meninggal secara total yakni sebanyak 100 orang, namun pada hari ini dalam situs tersebut tidak ada penambahan korban meninggal dunia.

Baca Juga: Belum Terima Bansos Saat Krisis Corona, PKL Bandung Lakukan Bakti Sosial

Peringatan dari WHO

Sementara itu, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan negara dunia yang melonggarkan atau mencabut kebijakan lockdown berpotensi dilanda gelombang kedua Virus Corona.

Pihaknya mencontohkan Kota Wuhan, Tiongkok dan Jerman yang telah melaporkan peningkatan kasus positif usai adanya pelonggaran pembatasan.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Jokowi Saksikan Mendiang Ibundanya Disiksa di Alam Kubur, Simak Faktanya

“Di Wuhan, Tiongkok kasus pertama muncul sejak status lockdown ditiadakan, Jerman melaporkan peningkatan kasus sejak adanya pelonggaran pembatasan,” katanya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

“Kami membutuhkan setiap negara untuk menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat agar setidaknya memiliki kesempatan untuk menghindari gelombang kedua yang lebih besar nanti,” tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler