Masuki Puncak Musim Kemarau, Sejumlah Wilayah Jawa Barat Bagian Utara Mulai Dilanda Kekeringan

29 Agustus 2020, 10:13 WIB
Dua orang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasi potensi kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Indonesia hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/NZ /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

PR DEPOK – Saat ini mayoritas wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau termasuk wilayah Jawa Barat.

Selama musim kemarau, Indonesia kerap dilanda sejumlah permasalahan yang tak kunjung usai seperti kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sejumlah areal pertanian dan sumber air bersih di daerah itu sudah dilanda kekeringan akibat musim kemarau.

Baca Juga: Muncul Laporan Azan yang Terlalu Keras Hingga Mengganggu Aktivitas, Komisi HAM: Langgar Hak Beragama

"Kekeringan itu biasanya di wilayah Pantura seperti Indramayu, Karawang, Cirebon, kalau selatan ada sedikit Bogor dan Tasik, tapi intensitasnya tidak seluas di utara," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Dani Ramdan seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita Antara.

Dirinya menuturkan pihaknya sudah menerima laporan adanya desa dan kecamatan terdampak musim kemarau seperti di Kabupaten Bogor, Indramayu, dan Cirebon.

Dirinya juga mengatakan pihaknya telah melakukan antisipasi, termasuk menyiapkan anggaran untuk menanggulangi dan meminimalisasi risiko bencana kekeringan di seluruh kota dan kabupaten.

Baca Juga: Penelitian Terbaru di Inggris: Covid-19 Jarang Berdampak Mematikan pada Anak-anak

"Dengan adanya status itu, kita artinya sudah menyiapkan alokasi anggaran, ketika ada lokasi yang mulai terdampak, kita bisa segera bergerak," ujarnya.

Dirinya menerangkan jajarannya sudah siap siaga untuk bergerak menanggulangi bencana kekeringan seperti menyiapkan tangki air hingga menyediakan pipa untuk mendistribusikan air ke masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih.

"Kita bekerja sama dengan dinas terkait, kalau desa itu masih ada sumber air tapi jaraknya jauh, kita buatkan pipa untuk menyalurkan," lanjutnya.

Baca Juga: Remaja 17 Tahun Terancam Penjara Seumur Hidup Usai Tewaskan 2 Orang dan 1 Lainnya Alami Luka-luka

Selain kekeringan, musim kemarau juga berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti yang telah terjadi di hutan kawasan Gunung Ciremai.

Namun, kebarakan tersebut menurutnya masih dalam skala kecil.

"Kebakaran hutan yang terjadi masih dalam skala kecil dan langsung cepat ditangani oleh petugas setempat," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler