Usai Dua Kali Vaksinasi, Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac Dinyatakan Positif Covid-19

11 September 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Ist /Argo

PR DEPOK - Setelah mengumumkan hadirnya vaksin Covid-19 yang akan dibuat dan dikembangkan oleh Indonesia, pemerintah memutuskan untuk membuat uji coba vaksin yang telah dikembangkan kepada relawan.

Kolaborasi pengembangan vaksin ini dilakukan oleh PT. Biofarma (Persero) dan beberapa pihak lain di Bandung. Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat mengumumkan bahwa relawan untuk uji coba vaksin Covid-19 sementara dikhususkan untuk wilayah Bandung Raya.

Hal tersebut dilakukan agar mempermudah proses pemantauan saat uji vaksin dilakukan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Sebut Masih Ada Hewan Langka, KPH Ajak Semua Pihak Jaga Kelestarian Pegunungan Muria

Setelah dilakukannya proses suntik vaksin Covid-19 pada para relawan. Seorang relawan dinyatakan positif Covid-19.

Padahal sebelumnya, relawan tersebut sudah mendapatkan dua kali vaksinasi.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Eddy Fadlyana selaku Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 menanggapi masalah tersebut.

"Ada beberapa kemungkinan pada kejadian ini,” kata Eddy yang dihubungi pada Kamis, 10 September 2020.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Pemkot Bandung Akan Kaji Kembali Pemberlakuan PSBB

Eddy Fadlyana mengungkapkan bahwa relawan uji klinis vaksin yang dinyatakan positif tersebut berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

Relawan ini dinyatakan positif setelah melakukan swab test yang digelar oleh Puskesmas sehari setelah selesai penyuntikan vaksin kedua.

"Waktu datang kedua untuk suntikan di Puskesmas dia dalam kondisi sehat jadi diimunisasi," ujar Eddy Fadlyana.

Sedangkan Puskesmas melakukan swab test pada relawan tersebut karena ia memiliki riwayat perjalanan ke luar Bandung.

Baca Juga: Lagi, Sidang AIPA Gagal Raih Kata Sepakat Mengenai Isu Rohingya

Eddy Fadlyana mengatakan jarak antara waktu suntikan pertama dan kedua itu sekitar 14 hari.

Dalam rentang waktu tersebut, dikatakan Eddy Fadlyana, relawan ini melakukan perjalanan ke Semarang.

Kemudian setelah relawan tersebut dinyatakan positif. Dia harus melakukan isolasi mandiri dengan dipantau oleh Puskesmas dan Dinkes.

"Tapi yang terpenting, subjek ini ketika dipantau sekarang sudah membaik," ujarnya.

Baca Juga: Umumkan Partai Baru Usai 'Keluar' dari PAN, Amien Rais: Semboyannya Lawan Kezaliman

Eddy Fadlyana menambahkan bahwa swab test yang dilakukan oleh Puskesmas itu tidak termasuk pada rangkaian penelitian uji vaksin

"Jadi kebetulan saja itu, ikut penelitian terus ikut program swab test itu," katanya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler