60 Persen Bencana Hidrologis Terjadi di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Jangan Hanya Fokus Pada Respon

5 November 2020, 09:18 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut wilayahnya mencanangkan siaga bencana selama 6 bulan ke depan. /Instagram.com/@ridwankamil/

PR DEPOK – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut bahwa 60 persen bencana hidrologis Indonesia berada di Jabar.

Hal itu disampaikannya usai Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung Rabu, 4 Oktober 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa setiap tahun bencana di Jabar antara 1.000 hingga 2.000 kali.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Karimunjawa sebagai Cagar Biosfer

Apabila dibagi ke dalam jumlah hari yaitu 365, menurutnya maka perhitungannya bencana terjadi 3 hingga 4 kali sehari.

Oleh sebab itu, dirinya meminta semua pihak untuk bukan hanya fokus terhadap respons saat bencana terjadi tetapi juga fokus terhadap upaya antisipasinya.

"Sebanyak 60 persen bencana hidrologis Indonesia berada di Jabar. Oleh karena itu, kami menginstruksikan semua pihak untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasi," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita yang Dibuang ke Sumur di Bogor

Mantan Walikota Bandung itu mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar intens meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.

Menurutnya, koordinasi perlu dilakukan semua pihak, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan hingga TNI dan Polri pun diperkuat.

Dirinya menyampaikan bahwa potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi di Jabar khususnya bagian selatan meningkat, terlebih adanya fenomena La Nina.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19: Tren Masyarakat Terapkan Prokes Menurun di Libur Panjang Akhir Oktober

"Saya menitipkan kepada Kepala BPBD, Kapolres, Dandim yang berada di selatan Jawa Barat untuk segera menyiapkan skenario. Pertama, bagaimana peringatan dini harus berfungsi," ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu.

Selain itu, Ridwan Kamil menginstruksikan agar evakuasi haruslah disimulasikan dan simulasinya harus segera dilaksanakan.

"Lalu, evakuasi harus disimulasikan. Bagaimana masyarakat memberhentikan kegiatan, kemudian melakukan evakuasi ke sebuah tempat yang aman. Simulasi evakuasi ini harus segera dilaksanakan," tuturnya.

Baca Juga: Terbukti Langgar Kode Etik, DKPP Berhentikan Tetap 6 Penyelenggara Pemilu di Sulawesi Tengah

Selain itu, yang juga perlu dilakukan menurut Ridwan Kamil yaitu harus dapat memitigasi potensi korban, melakukan edukasi preventif, dan responsif pada saat terjadi bencana.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler