Sebut Kualitas DAS Citarum Membaik, DLH Jawa Barat: Hanya Selesaikan Masalah Limbah Feses

6 November 2020, 15:36 WIB
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. /Pikiran Rakyat/HO-Humas Pemprov Jabar./

PR DEPOK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, terus menangani masalah pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Limbah feses atau kotoran hewan peliharaan maupun manusia disebut sebagai penyebab pencemaran.

Kepala DLH Jawa Barat, Prima Mayaningtia menyebutkan penanganan masalah itu terus dilakukan meskipun tingkat pencemaran air di sepanjang DAS Citarum mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perolehan Suara Joe Biden Unggul dalam Pilpres AS, Desa Leluhur Kamala Harris di India Buat Perayaan

“Ada hal yang masih harus dibenahi yakni terkait aspek Fecal Coli dan Total Coliform. Itu mengenai buangan feses dari peternakan dan manusia yang hingga saat ini cukup tinggi,” ucap Prima pada Jumat, 6 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Prima mengatakan masalah pencemaran di DAS Citarum tersebut menunjukkan masih rendahnya pemahaman akan lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat atau peternak yang tinggal di pinggir Sungai Citarum.

“Kami sedih ketika mengetahui masih banyak warga yang membuang langsung feses-nya di Sungai Citarum, termasuk peternak sapi di daerah Lembang yang membuang kotoran ternaknya ke sungai secara langsung,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Diskimrum) Provinsi Jabar dan Dinas Peternakan Provinsi Jabar untuk mengatasi masalah pencemaran dari feses di DAS Citarum.

Baca Juga: Turut Berkomentar Soal Pilpres AS 2020, Menlu Jerman Desak Donald Trump dan Joe Biden Tahan Diri

“Ini juga terkait dengan sanitasi, bisa ditanyakan ke Diskimrum. Kemudian, kami juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan terkait peternaknya,” kata Prima.

Ia juga menambahkan, indikator menurunnya tingkat pencemaran air di sepanjang DAS Citarum saat ini bisa dilihat dari parameter Chemical Oxygen Demand (COD) yang menunjukkan turunnya angka pencemaran industri di tahun 2020.

“Ini tercermin dari data yang didapat di sejumlah daerah lintasan Sungai Citarum kawasan industri seperti Cisirung dan Nanjung, Kabupaten Bandung. Jadi, nilai COD tahun ini sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan tingkat pencemaran yang dihasilkan oleh limbah domestik atau Biological Oxygen Demand (BOD).

Baca Juga: Juru Tulis Salah Ketik Angka Nol, Suara Joe Biden di Michigan Melonjak Jadi 153.710

Berdasarkan data DLH Jabar, terdapat penurunan pencemaran Sungai Citarum dari limbah domestik dari 2019 ke 2020.

Selain itu, tingkat erosi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun lalu. Hal tersebut terukur dalam Total Suspended Solid (TSS).

“TSS tahun ini turun jauh dibanding tahun lalu. Hal itu tidak lepas dari penanganan di atas hulu sungai yang efektif. Mulai dari penataan infrastruktur, kegiatan pengerukan sedimen hingga terasering di pinggir kiri kanan sungai,” kata Prima.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler