Penularan Cukup Tinggi, Ridwan Kamil Ungkap Proses Penyebaran Covid-19 dari Klaster Pesantren

10 November 2020, 07:10 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Pemprov Jabar/Rizal./

PR DEPOK - Gubernur Jawa Barat (Jabar), M. Ridwan Kamil mengungkapkan proses penyebaran Covid-19 dari klaster pesantren.

Ia mengatakan salah satu penyebabnya yakni aktivitas para tenaga pengajar serta orang luar yang sering berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan pesantren.

“Mayoritas kasus pesantren datang dari mereka mereka yang keluar masuk kompleks pesantren,” ujar Ridwan Kamil, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Soal Video yang Diduga Mirip Gisella Anastasia, Polisi Sebut Sudah Ada 2 Laporan yang Masuk

Ridwan menyebutkan, orang yang keluar masuk tersebut adalah gurunya atau dari pemasok atau pihak ketiga yang melakukan kegiatan di pesantren.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa hal tersebut akan dijadikan prioritas dalam pengetesan Covid-19.

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu mengingatkan agar para pengurus pesantren tetap taat dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.

“Yang pertama klaster pesantren ini, sama seperti yang lain karena Covid-19 ini tidak memilih-milih. Ia (Covid-19) mau menular di mana saja, mau di kampus, mau di sekolah, ataupun di pesantren selama protokol kesehatan tidak diterapkan maka ada potensi,” ucapnya.

Baca Juga: Soal Video yang Seret Nama Gisel, Roy Suryo: Bentuk Pipi Beda, Tetap Kedepankan Praduga Tak Bersalah

Salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang terdapat klaster pesantren yaitu Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya.

Pada lain kesempatan, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menegaskan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 di lingkungannya.

Uu juga menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat jika di lingkungan ponpes ditemukan adanya gejala penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

“Jika terjadi gejala COVID-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat,” katanya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jamin Habib Rizieq Shihab Pulang dengan Aman, Mahfud MD: Itu adalah Hak yang Harus Dilindungi

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat menyebutkan secara keseluruhan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya per 1 Oktober 2020 berjumlah 206 kasus.

“Kluster pesantren adalah yang terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya,” ujar Uus.

Menurut keterangan Uus, saat ini orang yang terkonfirmasi positif dari pesantren tersebut masih menjalani isolasi mandiri di lingkungan ponpes.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler