Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Gubernur Jawa Barat Cek Ketersediaan Tempat Tidur 2 Rumah Sakit di Kota Bandung

- 15 Juni 2021, 07:10 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Pemprov Jawa Barat.

PR DEPOK – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai ketidakpatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dapat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

Hal itu disampaikan saat Ridwan Kamil saat meninjau ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung pada Minggu, 13 Juni 2021.

Untuk diketahui, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, berdasarkan hasil peninjauan pada akhir pekan ini, tingkat keterisian kedua rumah sakit tersebut mengalami peningkatan pascalibur lebaran.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Wagub Riza Ungkap Keterisian RS Capai 65 Persen

Namun demikian, peningkatan kasus Covid-19 di tempat tersebut dinilai masih relatif terkendali.

Ridwan Kamil mengatakan jika masyarakat taat pada aturan pemerintah pada masa tersebut, kenaikan kasus Covid-19 tidak akan terjadi seperti sekarang.

“Kalau pada saat itu semua taat tidak akan terjadi lonjakan seperti sekarang. Jadi ini tolong diulas di media pentingnya ketaatan itu. Kenapa? Karena data pada hari lebarannya itu rendah. Salah satu persentase kasus terendah itu justru di hari Lebaran. Sekarang ada kenaikan,” ujar Ridwan Kamil seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA.

Rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan di Jawa Barat mencapai 68 persen. Sedangkan, tingkat keterisian rumah sakit di Kota Bandung sebesar 85 persen.

Baca Juga: Istri Menkumham Yasonna Laoly, Elisye W Ketaren Meninggal Dunia di RS Medistra Gatot Subroto

Ridwan Kamil menjelaskan 50 persen di antara jumlah pasien berasal dari luar Kota Bandung yang memilih untuk mendapatkan perawatan Covid-19 wilayah tersebut.

“BOR (Bed Occupancy Rate) di Kota Bandung sangat tinggi. Karena 50 persen pasien-pasien dari luar Kota Bandung memilih untuk mendapatkan perawatan Covid-19 di Kota Bandung,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu melaporkan tingkat keterisian ruang isolasi non-ICUdi RSUP Dr. Hasan Sadikin mencapai 64 persen.

Sementara, untuk keterisian ruang Isolasi ICU sudah mencapai 80 persen.

Baca Juga: Akibat Siarkan Berita Bohong Soal Hasil Tes Usap di RS UMMI, Menantu Habib Rizieq Divonis 2 Tahun Penjara

“Jatah bed untuk pasien Covid-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih 26 persen. Dan masih bisa ditingkatkan menjadi 40 persen kalau kira-kira kurang isolasi sekarang naik mendekati penuh, maka ada pergeseran sekitar hamper 200 bed akan dikonversi untuk perawatan pasien Covid-19,” ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu.

Sementara itu, menurut Kang Emil Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar telah menyiapkan antisipasi manakala peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi, kapasitas rumah sakit serta pusat-pusat isolasi non rumah sakit bagi pasien tanpa gejala juga akan ditambah.

Tidak hanya itu, untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19, pihaknya akan menyiapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Tindak Pidana Pemberitahuan Bohong, Habib Rizieq Dituntut 6 Tahun Penjara Kasus RS UMMI

"Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi. Pertama menaikkan rasio beda untuk Covid-19 menjadi lebih tinggi. Dari rata-rata 20-an persen, ke arah 30-40 persen. Kedua, isolasi-isolasi nonrumah sakit kita siapkan," kata Ridwan Kamil.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x