“Edaran Saudi akan kita bahas bersama dengan para pihak agar ada pemahaman yang sama, baik yang berkenaan kebijakan penerbangan internasional di Saudi, maupun yang terkait langsung dengan kebijakan penyelenggaraan umrah,” tuturnya.
Khoirizi merasa kesepahaman dari berbagai pihak cukup fundamental demi mampu menghasilkan langkah efektif, solutif, realistis, dan kontekstual.
Tidak hanya membahas edaran Arab Saudi, rapat bersama nantinya akan membahas mengenai beberapa hal seperti skema penyusunan vaksinasi booster, dan skema pemeriksaan tes PCR pada jemaah umrah.
Ini dilakukan sebagai langkah antisipatif agar tidak ada lagi jemaah yang negatif saat tes PCR di Indonesia, kemudian positif saat melakukan PCR di Arab Saudi.
Baca Juga: TNI AU Meminta Maaf Usai Oknum Anggotanya Injak Kepala Seorang Pemuda Bisu di Merauke Papua
“Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan, meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di Tanah Air,” ucap Khoirizi.
Ia pun berharap agar kekebalan komunal atau herd immunity di Indonesia akan segera terbentuk.
“Semoga Herd Immunity di Indonesia juga segera terwujud,” tambahnya.
Khoirizi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membuat tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk asosiasi PPIU dengan tujuan mempersiapkan pelaksanaan umrah 1443 H.