PIKIRAN RAKYAT - Masuknya virus corona ke Indonesia diiringi dengan sejumlah berita yang simpang siur mengenai pandemi tersebut.
Akibat tersebarnya berbagai informasi yang belum pasti, sejumlah pejabat negara diharapkan dapat melakukan partisipasi aktif untuk menjelaskan dan meluruskan segala informasi mengenai pandemi bernama resmi COVID-19 itu.
Salah satu pejabat negara yang melakukan sosialisasi itu yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Mengaku Positif Terjangkit Virus Corona
Melalui akun Instagramnya, @ridwankamil pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengunggah sebuah video berdurasi 5 menit 4 detik dengan menggunakan fitur IGTV.
Dalam video tersebut, Kang Emil melakukan sebuah presentasi mengenai tes masif yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Pertama dirinya menjelaskan bahwa uji virus corona itu disebut 'Tes Masif', bukan Tes Massal.
“Tes Masif, jadi jumlahnya banyak tapi terbatas kepada yang prioritas, nah, Tes Masif COVID-19 ini tujuannya bukan untuk ngetes semua orang, sekali lagi, bukan untuk mengetes semua warga,” tutur Kang Emil dalam video unggahannya.
Dirinya lalu menjelaskan tujuan diadakannya Tes Masif COVID-19.
“Tujuannya adalah mencari peta persebaran COVID-19 dari mereka-mereka yang dicurigai dan radius mereka dimana, kedua memutus mata rantai persebaran yang sekarang kita duga ada di Jawa Barat, tiga tadi tidak untuk semua orang, keempatnya adalah, setelah itu ketahuan, ada tindakan lanjutan medis,” ujar Gubernur Jawa Barat itu.
Baca Juga: 50 Unit Bus Sekolah Disulap Jadi Bus Transportasi Tenaga Medis di Jakarta
Dirinya juga menjelaskan bahwa pelaksanaan tes masif tersebut serupa dengan yang dilakukan oleh Korea Selatan.
“Bedanya orang Korea, si oppa-oppanya, ahjussinya, disiplin kira-kira begitu, ini harus jadi tantangan kita di Jawa Barat,” ujar Kang Emil.
Mayoritas kasus COVID-19 di Jawa Barat terletak di Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya sehingga Tes Masif COVID-19 akan dilakukan di sejumlah zona tersebut.
Mantan Walikota Bandung itu lalu menjelaskan kriteria orang-orang yang boleh mengikuti Tes Masif COVID-19 di Jawa Barat, yaitu kriteria A, B, dan C sesuai dengan tingkat risikonya.
Orang yang termasuk dalam kategori A adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) beserta orang-orang terdekatnya, dan tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan COVID-19.
Kategori B mencakup tenaga kesehatan umum dan orang-orang yang memiliki profesi yang sering melakukan kontak dengan masyarakat luas.
Kategori C mencakup orang-orang yang merasa memiliki gejala-gejala COVID-19 atau merasa tidak enak badan dan ingin memastikan kondisinya.
“Jadi kesimpulannya, jika anda sehat, tidak masuk kategori bergejala, tidak masuk kategori profesi-profesi yang resiko tinggi, tidak masuk golongan yang sangat rentan terhadap situasi hari ini, tidak usah ikutan tes masif, di rumah saja.
Tolong mereka-mereka dengan di rumah saja dan jaga jarak, social distancing, itulah yang bisa anda lakukan,” ujar Kang Emil.
Dalam caption yang menyertai unggahan itu, dirinya meminta para warganya agar menonton hingga tuntas dan membantu menyebarkan video tersebut.***