Kebun Raya Cibodas Rayakan Ulang Tahun ke-168 di Tengah Pandemi Virus Corona

- 11 April 2020, 21:36 WIB
KEBUN Raya Cibodas, Bogor rayakan ulang tahun ke-168 tahun.*
KEBUN Raya Cibodas, Bogor rayakan ulang tahun ke-168 tahun.* /Instagram @lipiindonesia/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah pandemi virus corona membuat sejumlah tempat wisata di Indonesia ditutup untuk sementara waktu sejak pertengahan Maret lalu, termasuk Kebun Raya Cibodas.

Kebun Raya Cibodas yang terletak di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur itu pun telah ditutup untuk umum hingga hari ini.

Namun ada yang tidak biasa hari ini dari Kebun Raya Cibodas. Kebun Raya Cibodas tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-168 di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Kembali Ada Pasien Positif Corona Kabur, Simak Faktanya  

Kebun raya ini lahir pada 11 April 1852 dengan pertama kali dilakukan penanaman tanaman kina yang sempat dibicarakan beberapa waktu lalu lantaran khasiatnya yang dikatakan mampu mencegah tubuh dari virus corona.

Penanaman tanaman Kina tersebut menjadi yang pertama kali di Indonesia usai dibawa oleh seorang botanis berkebangsaan Belanda, Johannes Elyas Teijman.

Awalnya, Kebun Raya Cibodas diberi nama Bergtuin te Tjibodas yang berarti Kebun Pegunungan Cibodas.

Pemberian nama tersebut lantaran saat berdirinya masih dalam penguasaan Belanda.

Baca Juga: Satgas Kampung Siaga di Depok Pantau Warga yang Bekerja di Jakarta 

Lokasi Kebun Raya Cibodas yang terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango, dengan ketinggian kurang lebih 1.300-1.425 meter di atas permukaan laut cocok ditumbuhi oleh sejumlah tanaman.

Selain cocok ditumbuhi karena faktor ketinggian, Kebun Raya Cibodas pun juga luas dengan 85 hektare untuk ditanami berbagai jenis tumbuhan.

Kebun raya ini pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi atau penyesuaian sejumlah jenis tumbuhan asal luar negeri yang memiliki nilai penting dan ekonomi tinggi, salah satunya Pohon Kina (Cinchona calisaya) yang kini tumbuh di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Baca Juga: Cek Fakta: Infrared Thermometer Disebut Sudah Diatur untuk Bunuh Ulama, Simak Faktanya  

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari situs LIPI, wisatawan yang datang biasanya lebih dari 600.000 pengunjung di setiap pekannya sebelum adanya wabah virus corona.

Berdasarkan catatan tim KRC LIPI, telah ada ribuan jenis dan spesimen tumbuhan dari berbagai kelompok seperti Anggrek, Kaktus, Paku-pakuan, dan masih banyak lainnya yang dirawat di kebun raya ini.

Selain itu, spot foto selfie yang menampilkan ciri khas dari sejumlah negara seperti Jepang, Belanda, hingga Timur Tengah juga ada di lokasi ini dilengkapi juga dengan fasilitas taman bermain anak dan restoran.

Baca Juga: Peneliti ITB: 32.000 Kasus Corona Tak Terdeteksi di Jakarta, di Jawa Barat 8.090 Kasus 

Di Kebun Raya Cibodas saat ini terdapat juga sejumlah tanaman yang terancam punah, berdasarkan catatan IUCN.

Terdapat 32 jenis dan 338 spesimen yang terancam punah serta 11 jenis dan 38 spesimen yang terancam sangat punah sebagai koleksi tanaman di Kebun Raya Cibodas.

Di usianya yang tak muda lagi, Kebun Raya Cibodas masih menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dari berbagai daerah.

Selamat ulang tahun untuk Kebun Raya Cibodas.***

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#KebunRayaCibodas didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh seorang kurator Kebun Raya Bogor bernama Johannes Ellias Teijsmann. Nama awal Kebun Raya Cibodas ialah Bergtuin te Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas). Lokasi Kebun Raya Cibodas berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 – 1.425 meter di atas permukaan laut dengan luas 85 hektar. ⁣ ⁣ Pada awalnya #KebunRayaCibodas dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah pohon Kina (Cinchona calisaya). ⁣ ⁣ Yuk tuliskan ucapan dan harapanmu untuk Kebun Raya Cibodas. ⁣ #AyoKeKebunRaya #BotanicalGardens

Sebuah kiriman dibagikan oleh LIPI (@lipiindonesia) pada

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: LIPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah