“Dengan keterpaksaan situasi (pandemi) ini, kita mengedukasi dimulai dari sisi konsumennya dan saya kira sudah diimplementasikan," tuturnya.
Baca Juga: Berencana Tawuran, ABG di Depok Terciduk Polisi Bawa Motor Hasil Begal
Sementara itu, Mendag RI Agus Suparmanto mengatakan digitalisasi pasar tradisional saat ini memang sudah menjadi kebutuhan yang mendesak.
Dimana saat pandemi, pembelian melalui aplikasi digital dapat mengurangi penularan serta mengindahkan anjuran Pemerintah Pusat untuk menerapkan physical distancing.
Disisi lain, dengan pasar digital pedagang dan produsen dapat langsung bertransaksi tanpa melalui sejumlah pintu atau perantara, sehingga berefek pada harga kebutuhan pokok yang lebih murah bagi konsumen.
Baca Juga: Sinopsis 5 Days of War, Hidup Mati Jurnalis Jalani Liputan di Tengah Perang Tayang Malam Ini
Selain agenda peluncuran Pasar Digital, Kang Emil juga menjelaskan ketersediaan pangan di Jabar hingga Lebaran dan beberapa bulan ke depan.
Dirinya menjelaskan, ada beberapa produk yang surplus, di antaranya adalah ayam dan beras. Sementara beberapa produk yang defisit antara lain gula serta telur.
"Kami juga memastikan persediaan logistik hingga Lebaran itu aman terkendali sampai beberapa bulan ke depan. Oleh fasilitasi Kementerian Perdaganan (Kemendag), kita bisa melakukan supply dan demand lebih terkendali dan terpercaya," imbuhnya.***