Network
PR DEPOK - Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi mengatakan saat ini legislatif dan pemerintah tengah membahas opsi solusi penanganan kemacetan di jalur Puncak Bogor.
Seperti diketahui, kemacetan parah kerap terjadi di jalur Puncak Bogor, terutama setiap akhir pekan dan libur nasional.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), juga menolak melanjutkan pembangunan Puncak II, yang merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan di Puncak Bogor.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Jumat 25 Maret 2022: Sepertinya Memerlukan Perawatan Mata Secara Khusus
Menurut Mulyadi, saat ini pemerintah dan DPR tengah intens membahas opsi solusi kemacetan di Puncak Bogor.
"Sedang intens di bahas opsi solusi dulu," kata Mulyadi kepada PikiranRakyat-Depok.com melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 24 Maret 2022.
Mulyadi mengatakan, selama pembahasan opsi solusi kemacetan di jalur Puncak Bogor, belum ada anggaran yang diusulkan pemerintah untuk penataan kawasan wisata tersebut tahun ini, termasuk rencana pelebaran jalan.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Justin Bieber di Malaysia pada 22 Oktober 2022
Mulyadi menyebut, kemacetan di jalur Puncak Bogor, yang sudah terjadi puluhan tahun itu seolah membuat gagap pemerintah, yang dinilainya tidak bisa mengatasi masalah tersebut.
Padahal, menurut Mulyadi, kawasan Puncak Bogor, berada tidak jauh dari Istana Bogor dan Istana Presiden di Cipanas, Kabupaten Cianjur.
“Kemacetan puncak bukan saja jadi penderitaan buat wisatawan, tapi juga puluhan tahun warga di Kecamatan Ciawi, Megamendung dan Cisarua (Kabupaten Bogor) hidup di alam dingin tapi mengundang horor berkepanjangan,” kata Mulyadi.
Menurut anggota legislatif dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor ini, warga yang tinggal di tiga kecamatan itu tersiksa ketika jalur Puncak Bogor, terjadi kemacetan.
Baca Juga: Lirik Lagu Want To Be Happy - Park Bo Ram (OST Soundtrack 1) dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Padahal, kata Mulyadi, ada beberapa solusi yang bisa dijalankan pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan di Puncak Bogor.
"Setiap rapat kerja Komisi V dengan KemenPUPR, saya selalu mengutarakan usulan dan tiga solusi cara mengatasi kemacetan di jalur Puncak Bogor," kata Mulyadi.
Pertama solusi jangka panjang dengan mengusulkan kelanjutan Puncak II yang saat ini terhenti sebagai jalur lintasan, atau Puncak existing jalur wisata.
Usulan kedua yang disampaikan politisi Gerindra ini, adalah jangka menengah. Dalam usulan ini, pemerintah bisa memanfaatkan APBN untuk merevitalisasi jalur selatan dan utara di Puncak existing.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS Online Lewat HP untuk Dapat Bansos PKH hingga Rp3 Juta
Ketiga solusi jangka pendek, dengan membuat buat bundaran atau flyover maupun underpass di simpul kemacetan sepanjang jalur puncak existing, termasuk merelokasi bangunan-bangunan yang ada di simpul kemacetan.
Solusi jangka pendek ini termasuk membuat jalur baru yang nantinya bisa memangkas jalur masuk ke arah tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
"Solusi inilah yang saat ini tengah dibahas," imbuh Mulyadi.***
