Network
PR DEPOK – Hujan deras telah menyebabkan beberapa wilayah di Bogor diterjang banjir dan longsor.
Banjir dan longsor ini terjadi setelah wilayah Bogor diguyur hujan sejak Jumat, 15 Juli 2022 sore WIB.
Beberapa titik banjir terjadi di jalan raya Salabenda-Kemang, Kota Bogor, Cilebut, Tajurhalang dan Bojonggede dan kawasan Pakansari Kabupaten Bogor.
Baca Juga: BPNT Juli 2022 Cair Tanggal Berapa? Segera Cek Daftar Nama Penerima Bantuan Rp2,4 Juta di Situs Ini
Sementara, longsor terjadi di Kelurahan Curug, RW 03, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Di wilayah Bojonggede, banjir Bogor ini merendam 218 rumah dengan ketinggian air satu setengah meter.
Hingga saat ini hujan masih mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya.
Baca Juga: BPNT Juli 2022 Cair Tanggal Berapa? Segera Cek Daftar Nama Penerima Bantuan Rp2,4 Juta di Situs Ini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengimbau masyarakat untuk waspada dan menghubungi tim reaksi cepat tanggap (TRC) Kabupaten Bogor.
“Seluruh tim reaksi cepat BPBD dengan armada lengkap sudah menyebar ke beberapa titik banjir dan diutamakan Penanganan korban yang masih terjebak,” tulis Instagram @bpbdkabbogor.
Banjir yang melanda Bogor ini mendapat perhatian anggota DPRD Kabupaten Bogor Dadeng Wahyudi.
Baca Juga: Info Banjir Garut: Simak Daftar Wilayah yang Terendam Air sejak Jumat Malam
Menurut Dadeng, banjir di beberapa titik di wilayah Kabupaten Bogor bukan kali ini saja terjadi.
Setiap hujan mengguyur Bogor, kata Dadeng, beberapa wilayah kerap terjadi banjir, seperti di kawasan Pakansari dan Bojonggede.
Menurut Dadeng, banjir ini tidak lain karena pembenahan saluran air dan kali yang dilakukan pemerintah daerah kurang maksimal.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Sabtu, 16 Juli 2022: Nikmati Waktu Kamu dengan Pasangan
“Seperti di Pakansari, Dinas PUPR ini sudah melakukan perbaikan saluran air tapi masih saja banjir setiap kali hujan,” kata Dadeng saat dihubungi via telepon, Sabtu, 16 Juli 2022.
Begitu juga di Bojonggede. Beberapa kali pemerintah daerah sudah melakukan revitalisasi Kali Baru. Namun, setiap kali hujam kali tersebut kerap meluap.
“Ini kan artinya perbaikan yang dilakukan pemerintah daerah belum maksimal. Ini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Bogor,” ujar Dadeng.***
