Curhat Relawan di Cianjur: Bantuan Pakaian hingga Sampah Jadi Masalah Baru

- 29 Desember 2022, 20:40 WIB
Pendistribusian Bantuan Terhadap Korban Gempa Cianjur, Dilakukan dengan Jalan Kaki Menuju Lokasi yang Ditentukan
Pendistribusian Bantuan Terhadap Korban Gempa Cianjur, Dilakukan dengan Jalan Kaki Menuju Lokasi yang Ditentukan /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto/

PR DEPOK - Gempa yang mengguncang Kota Cianjur pada 21 November 2022 lalu menjadi salah satu tragedi yang memberikan trauma bagi masyarakat.

Segala macam bantuan datang ke wilayah terkena dampak gempa, tetapi tampaknya itu menjadi masalah baru di Cianjur. 

Tumpukkan baju di beberapa titik saat ini menjadi masalah serius bagi korban gempa bumi Cianjur.

Hal itu disampaikan oleh salah satu Relawan SAR MDMC yang bertugas, pada Kamis, 29 Desember 2022. 

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur Langsung Beri Bantahan: Kita akan Rilis Bukti

“Budaya di sini sampah itu ditimbun, kasus lain lagi adalah tumpukkan pakaian bekas di sini kami makanya sarankan jangan beri bantuan pakaian bekas, jangan sekaan seperti menguras pakaian di rumah,” kata Relawan SAR MDMC Satriyo di Cianjur, Jawa Barat.

Kondisi ini membuat banyak masyarakat antusias membantu korban gempa, tapi sayangnya bantuan seperti baju sudah sangat banyak dan justru menjadi gunungan pakaian yang tak terjamah.

Di sisi lain, relawan sudah bekerja keras untuk memisahkan pakaian, dengan jenis gender dan usia tapi, bantuan pakaian terus berdatangan.

Sedangkan para korban hanya mengambil seperlunya saja, bantuan pakaian yang banyak datang dalam karung memicu pemikiran bahwa itu hanyalah baju bekas.

Baca Juga: Diduga Selewengkan Bantuan Logistik Bencana, Bupati Cianjur Angkat Bicara

Pihaknya mulai menerapkan setiap sembako pakaian yang datang diusahakan dalam bentuk paket, dan dicuci bersih supaya distribusi lebih mudah dan bersih.

“Makanya kita di sini dipisahkan dulu dan dipilihkan sesuai SPEK dan aturan berlaku dari asesmen baru dibagikan, dan itu masih aja sisa,” katanya.

Hal ini menjadi masalah timbunan sampah yang tidak terangkat sejak lama.

Menurut Budi, Sampah bekas makanan dan puing bangunan itu jika masih menumpuk di bulan Januari dikhawatirkan pengungsi akan terkena penyakit menular pada bulan februari atau Maret 2023.

Baca Juga: Lahan Seluas 16 Hektar telah Disiapkan Pemerintah Guna Relokasi Korban Gempa Cianjur

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan telah mendengar kendala dilapangan, dan memastikan semua akan dikoordinasikan dengan kementerian.

Bintang menyayangkan seharusnya sejak awal masalah itu sudah dibicarakan, dan dipilih berdasarkan jenisnya agar mudah diolah kembali.

Dirinya berjanji akan segera menyampaikan keluhan ke KLHK bersama-sama mencari solusi.

Bintang meminta menunggu hasil koordinasi semua relawan, pembina pengungsian hingga Forum Anak tetap bekerja sama membantu para korban tetap produktif dan menghilangkan rasa trauma melalui aktivitas menyenangkan. ***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah