Lebih lanjut, Iip menjelaskan bahwa untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di lingkungan Pemprov Jabar, terutama dalam proses pengangkatan CPNS dan P3K, Kesbangpol bekerja sama dengan BPSDM dan BKD untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Pancasila.
Disampaikannya bahwa dirinya telah menyediakan waktu khusus untuk pembinaan tersebut, di mana kami mengupas tuntas mengenai Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Ini diberikan kepada ASN yang baru bergabung dengan kami, dan karena situasi Covid-19, pembinaan ini dilakukan secara daring.
"Kami dapat waktu untuk pembinaan itu, kita mengupas tuntas berkaitan dengan Pancasila sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia. Jadi itu diberikan kepada ASN yang baru, saat Covid-19 itu dilakukan secara daring," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh warga Indonesia. Bahkan, Pancasila justru melindungi dan menjaga akidah masyarakat Indonesia.
Disampaikan Wagub, bahwa nilai-nilai Pancasila yang bertentangan dengan nilai agama. Contoh dari Sila ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, dan ke-5, semuanya tidak bertentangan dengan agama.
Baca Juga: RM BTS Diangkat sebagai Duta Badan Pemulihan Sisa Perang Korea Selatan
Sila Persatuan Indonesia, misalnya, tidak bertentangan, begitu juga dengan Sila bermusyawarah mufakat," tegas Wagub Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, setelah menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Betul, Pancasila tidak ada satu pun yang bertentangan dengan nilai agama. Contoh sila ke satu, kedua, ketiga, keempat dan kelima, kan tidak ada satu pun yang bertentangan (dengan agama). Sila Persatuan Indonesia, itu tidak bertentangan, Sila bermusyawarah mufakat, itu juga tidak bertentangan," kata Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, seusai menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Halaman Gedung Sate Kota Bandung.
Ia menambahkan bahwa Pancasila bukanlah akidah, melainkan ideologi negara. Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus mengaplikasikan ideologi Pancasila. Namun, dalam menjalankan agama, kita harus mengacu pada kitab suci masing-masing.