Berkaca Klaster Industri Cikarang, Ridwan Kamil Minta Disiplinkan Protokol Kesehatan di Tempat Kerja

- 28 Agustus 2020, 13:59 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (27/8/20)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (27/8/20) /Humas Jabar/

PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, Jawa Barat kembali mencatat ratusan kasus baru penularan virus corona yang terdeteksi di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Tercatat sebanyak 238 pekerja di salah satu perusahaan elektronik yang berada di kawasan industri MM2100 terkonfirmasi positif Covid-19.

Pemeriksaan masif dan pelacakan gencar dilakukan guna menekan laju persebaran virus corona baru di sekitar kawasan tersebut.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan 313 karyawang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona telah mendapatkan penanganan yang sesuai dengan prosedur kesehatan.

Salah satu perguruan tinggi juga dipilih gugus tugas sebagai lokasi isolasi mandiri agar membatasi kontak karyawan dengan anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Indonesia Terima 103,8 Juta USD dari GCF Sebagai Apresiasi Atas Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

"Per hari ini kita sedang mengetes ke banyak pabrik-pabrik di wilayah itu. Sudah dilakukan isolasi mandiri, salah satunya di Presiden University," tutur Ridwan Kamil.

Terkait munculnya klaster baru di Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta kepada pimpinan perusahaan dan pegawai untuk mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker selama beraktivitas di dalam dan luar ruangan, menjaga jarak aman, serta mencuci tangan secara berkala.

"Kalau ternyata ada klaster berarti ada perilaku selama ini yang kurang mengikuti protokol. Apakah memakai maskernya tidak disiplin, apakah jaga jaraknya tidak dilakukan, apakah cuci tangan tidak dilakukan, atau ada orang tanpa gejala yang tidak terindentifikasi melakukan kegiatan," tuturnya.

Ridwan Kamil mengaku ia sudah lebih dulu memprediksi potensi terjadinya kasus baru di kawasan industri. Ia menyebut risiko penularan bisa meningkat terutama saat para karyawan berbondong-bondong pulang saat jam kerja usai tanpa menjaga jarak satu sama lain.

Baca Juga: Cek Fakta: Nyawa Presiden Jokowi Dikabarkan Terancam, Ada Senjata Tersembunyi Saat Upacara HUT RI

Di sisi lain minimnya pemantauan aktivitas terhadao para pegawai di luar jam kerja juga menjadi penyebab mereka rentan terhadap penularan virus corona. Oleh karena itu ia meminta agar para pekerja bukan hanya menerapkan protokol kesehatan di area industri melainkan juga di seluruh ruang publik yang mengharuskan adanya interaksi dengan orang lain.

"Pulang dari kantor pekerja harus menaati protokol-protokol kesehatan. Jangan sampai, ketidakdisiplinan di luar kantor akhirnya membawa penyakit, menularkan di kantornya," tutur Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyebut, orang yang berisiko tinggi menularkan virus corona adalah mereka yang tidak mengindikasika gejala Covid-19. Meski suhu tubuh normal dan tampak sehat bisa orang tanpa gejala bisa membahayakan pegawai lainnya jika tidak menerapkan protokol kesehatan.

Dengan demikian Gubernur Jawa Barat meminta agar seluruh pegawai melakukan antisipasi dengan memberikan jarak minimal satu meter karena sekilas orang tanpa gejala tampak baik-baik saja tetapi malah lebih membahayakan rekannya.

Cara terpenting yang menjadi kunci penanganan Covid-19 adalah menggelar aggresive testing di kawasan industri.

Baca Juga: Paul Pogba Positif Covid-19, Berikut Daftar Pemain Prancis yang Akan Berlaga di UEFA Nations League

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jabar Taufik Garsadi mengatakan, pihaknya sudah meminta pimpinan perusahaan dan pimpinan unit serikat pekerja membuat kesepakatan agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik saat bekerja maupun di luar lokasi kerja.

"Pimpinan perusahaan dan pekerja harus bersepakat dan berkomitmen untuk sama-sama disiplin terapkan kesehatan, tidak hanya saat bekerja, tapi juga setelah pulang kerja," tutur Taufik.

Selain itu, Taufik menyatakan bahwa Disnakertrans Jabar meminta pimpinan perusahaan berkomitmen untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan optimalisasi fungsi pelayanan kesehatan kerja dan patuh protokol kesehatan.

"Karena kedisiplinan pimpinan perusahaan dan pekerja dalam menerapkan protokol kesehatan amat krusial mencegah penularan COVID-19 di kawasan industri," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x