Rahasia di Balik Puting Beliung di Rancaekek: Kajian BRIN Ungkap Penyebab Langka dan Langsung dari Lapangan

- 24 Februari 2024, 09:05 WIB
Ilustrasi angin puting beliung.
Ilustrasi angin puting beliung. /Pixabay/Sunrae/

PR DEPOK - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa fenomena puting beliung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bukanlah disebabkan oleh perubahan iklim, melainkan oleh faktor-faktor yang berada pada level lokal.

Menurut Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, fenomena ini merupakan efek lokal yang tidak bersifat global.

Eddy menjelaskan bahwa puting beliung di Rancaekek disebabkan oleh perubahan tata guna lahan di daerah tersebut. Dahulu, area tersebut adalah perkebunan jati yang hijau, menciptakan lingkungan yang sejuk dan bersih. Namun, sekarang telah berubah menjadi kawasan industri dan pemukiman padat.

Baca Juga: UPDATE! Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu, 24 Februari 2024 Naik Rp3000, Berikut Daftar Harganya

Perubahan ini mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca dari industri, yang menahan panas matahari dan menciptakan tekanan rendah di Rancaekek. Hal ini mengakibatkan terhisapnya uap air dari sekitarnya dan pembentukan awan cumulonimbus yang akhirnya menyebabkan terbentuknya puting beliung.

Eddy juga menyoroti bahwa meskipun perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi kejadian ekstrem, seperti yang terjadi di Rancaekek, hal ini bersifat global dan tidak hanya terbatas pada satu lokasi. Jika puting beliung di Rancaekek disebabkan oleh perubahan iklim, maka wilayah lain, seperti Pantai Utara Pulau Jawa, juga akan mengalami dampak serupa.

Peneliti Senior Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Didi Satiadi, menjelaskan bahwa puting beliung merupakan kejadian cuaca ekstrem yang jarang terjadi dan terletak di daratan. Fenomena ini sering kali disebut sebagai microscale tornado karena ukurannya yang lebih kecil daripada tornado biasa.

Baca Juga: 5 Ikan Bakar di Pekalongan yang Rasanya Enak Tiada Lawan, Ada yang Sajikan Pemandangan Pantai Indah

Didi menyebutkan bahwa puting beliung di Rancaekek kemungkinan disebabkan oleh konvergensi angin dan uap air di daratan pada sore hari, yang menyebabkan pertumbuhan awan cumulonimbus yang cepat dan ekstensif. Proses ini menghasilkan updraft yang kuat, yang akhirnya membentuk puting beliung saat mencapai permukaan tanah.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x