Eddy Hermawan menambahkan bahwa Rancaekek, yang dulunya hijau karena banyak pepohonan, kini telah berubah menjadi kawasan industri, meningkatkan risiko terjadinya puting beliung karena perubahan tata guna lahan.
Selain itu, kondisi cuaca ekstrem seperti puting beliung sulit diprediksi karena keterbatasan data dan pemahaman yang masih belum sempurna tentang mekanisme pembentukannya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Bandung telah menjelaskan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang pada tanggal 21 Februari bukanlah tornado, melainkan angin puting beliung. Menurut mereka, angin puting beliung terjadi karena pertumbuhan awan cumulonimbus yang memicu cuaca ekstrem.***