Bodebek Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak, Ridwan Kamil Rencanakan Berkantor di Depok Pekan Depan

- 29 September 2020, 22:26 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dalam konferensi pers usai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 28 September 2020.*
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dalam konferensi pers usai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 28 September 2020.* /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PR DEPOK – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penanggulangan Covid-19 Jabar sekaligus Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan rencana untuk berkantor di Kota Depok mulai minggu depan.

Rencana tersebut, dikatakan Ridwan Kamil sebagai salah satu upaya mengawasi penanganan pandemi Covid-19 di daerah Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi). 

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam kesempatan rapat koordinasi terkait Percepatan Penyelesaian Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Ditugaskan Jokowi Tekan Kasus Corona, Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Strategi Tangani Covid-19

“Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan Covid-19 di Bodebek bisa lebih terkoordinasi,” ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pada Selasa, 29 September 2020, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menilik data yang dihimpun oleh Gugus Tugas Jabar periode 21-27 September 2020, sekitar 70 persen dari kasus positif Covid-19 di Jabar terjadi di wilayah Bodebek.

Kota Depok menempati peringkat pertama dengan kasus terbanyak, yakni mencapai 1.099 kasus. Peringkat kedua diraih oleh Kota Bekasi dengan 962 kasus dan disusul oleh Kabupaten Bekasi di posisi ketiga dengan 512 kasus.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bogor pada periode yang sama masing-masing adalah 228 kasus dan 465 kasus.

Baca Juga: Mengumpat dan Acungkan Jari Tengah ke Polisi, Karyawan Bank Ditahan dan Ditetapkan sebagai Tersangka

Selain jumlah kasus yang tinggi, keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan per tanggal 26 September juga didominasi asal Bodebek.

Di Kota Depok misalnya, urgensi ketersediaan Intensive Care Unit atau ICU dan High Care Unit atau HCU sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 kriteria berat.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil memutuskan untuk lebih meningkatkan penanganan Covid-19 dari segi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di Kota Depok.

“Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) Covid-19 itu sembilan ada di Bodebek.”

Baca Juga: Bermain Selang Air, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usai Tak Sengaja Telan Amuba Pemakan Otak Manusia

“Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistic kami sudah di atas 80 persen (tingkat keterisiannya),” jelas Kang Emil.

Mantan Wali Kota Bandung itu pun mengusulkan untuk membentuk tim khusus menangani Covid-19 di Bodebek.

Ia juga mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus wilayah Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena Covid-19.

“Kami sudah koordinasikan untuk Bodebek ini ingin (ada) satu tim yang kokoh dan kompak. Jadi nanti ada subsidi silang.”

Baca Juga: Singgung Pilkada, dr Tirta Sebut Covid-19 Tak Akan Selesai Jika Dijadikan Ajang Kampanye Politik

“Kalau Depok penuh, nanti (warga) KTP Depok boleh (dirawat) di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan,” kata Ridwan Kamil mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x