Pilkada Depok 2020, Golkar Mesra dengan PKS dan Bidik Kursi Wakil Wali Kota

14 Februari 2020, 13:12 WIB
PARTAI Golkar.* /DOK. PR/

PIKIRAN RAKYAT - Peta kekuatan politik jelang Pilkada Depok 2020 kian terang. Partai Golkar yang semula masih hati-hati memilih teman koalisi, selangkah lagi dipastikan bersekutu dengan PKS.

Lobi politik antarpartai sudah berlangsung tiga kali. “Pada pertemuan pertama, PKS datang ke kantor Golkar. Berikutnya, kami bertemu di acara tabligh akbar di Depok dan terakhir kami yang sowan ke PKS,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar, Farabi El Fouz Arafiq, Kamis 13 Februari 2020.

Hasil ketiga pertemuan itu, kata dia, secara implisit Golkar dan PKS siap membangun koalisi permanen.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya Jadi yang Termiskin di Jawa Barat, Belum Diketahui Penyebabnya

Baca Juga: Kostum Batman yang Membalut Robert Pattinson Akhirnya Muncul di Media Sosial

Hal itu didasari persamaan visi dan misi dalam membangun Depok yang lebih baik.

“Tinggal tunggu mandat dari DPP buat deklarasi, tapi hampir dipastikan berkoalisi,” ucapnya. 

“Tawaran Golkar untuk saya, ambil posisi sebagai calon wakil wali kota, sudah dibahas dalam pertemuan terakhir,” kata politisi yang sekaligus dokter spesialis anak itu.

Saat disinggung hal mendasari rencana koalisi, dia menegaskan Golkar dan PKS lahir sebagai partai yang mengedepankan keberlangsungan kader. Selain itu, Golkar dinilai bercorak religius laiknya PKS. “Itu dua faktor selain kesamaan visi dan misi,” tuturnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap WNI yang Diobservasi di Natuna Terkait Virus Corona

Secara elektoral, kekuatan politik gabungan PKS-Golkar yang punya 17 kursi di parlemen sudah bisa mengusung calon wali dan wakilnya sendiri tanpa harus mengajak partai lain.

Akan tetapi, Farabi tak menutup pintu untuk empat partai yang kini tergabung dalam koalisi Tertata yaitu Demokrat, PAN, PKB, dan PPP.

“Saat ini, Golkar masih membuka diri untuk kekuatan politik lain karena kami punya program besar yang harapannya  bisa diwujudkan banyak pihak, seperti program berobat gratis, penataan taman-taman kota, dan membangun SMA/SMK,” ujarnya. 

Baca Juga: Rayakan 2 Miliar Pengguna, WhatsApp Bagikan 5 Tips dan Trik Rahasia

Di kubu lain, terlihat PDIP dan Gerindra tak masuk skenario Golkar menyusul nota kesepahaman koalisi kedua partai yang secara gamblang mengusung Pradi Supriatna sebagai calon wali kota. Sementara calon wakilnya berasal dari kader terbaik atau representasi lain pilihan PDIP.

Dalam perhitungan lain, Golkar seolah menyadari bahwa kekuatan politiknya di parlemen kalah dibanding Gerindra dan PDIP.

Sehingga, Golkar merasa posisi tawarnya kurang bila meminta jatah kursi nomor dua di Depok. Alhasil, Golkar membuka peluang bersekutu dengan PKS yang merupakan pilihan rasional dalam menyikapi peta politik di Depok.***   

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler