PIKIRAN RAKYAT - Alun-alun Kota Depok yang belum lama ini telah diresmikan oleh Wali Kota Mohammad Idris dan kian hari semakin ramai, menjadi salah satu lokasi kebanggaan warga Depok.
Pasalnya, telah dibangun beberapa arena untuk bermain di alun-alun tersebut. Tempat ini bisa dikunjungi oleh semua kalangan baik itu anak-anak, remaja, sampai dengan orang tua.
Bukan hanya pembangunan insfrastruktur saja yang semakin dilengkapi, Pemerintahan Kota Depok juga ikut melestarikan lingkungan.
Melestarikan lingkungan bukan hanya dilakukan oleh pemerintahan, tetapi kita sebagai masyarakat harus ikut mendukung dan melakukan aksi nyata demi terciptanya lingkungan yang bersih.
Upaya pelestarian lingkungan dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok melalui kegiatan penanaman pohon. Aksi tersebut diadakan di Alun-alun Kota Depok.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini Selasa, 25 Februari 2020
“Ini merupakan suatu bentuk pelestarian alam dan lingkungan yang kami upayakan yaitu dengan menanam pohon,” ujar Kepala Seksi Pengurangan Sampah dan Kemitraan Lingkungan DLHK Kota Depok, Rollianjah Dalius yang dikutip dari situs berita resmi Pemkot Depok.
Penanaman pohon ini termasuk hal yang penting dilakukan, selain memperlancar penyerapan air ke dalam tanah, juga bisa mencegah tersumbatnya saluran air.
Namun, bukan berarti menanam itu langsung dengan pohon yang besar. Cukup bibitnya saja, supaya bisa berkembang dengan sendirinya. Selain itu, pohon berfungsi menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk manusia, terutama alun-alun sebagai ruang publik.
Manfaat dari pohon juga membantu menyerap zat karbon monoksida atau lebih tepatnya polusi kendaraan. Hal tersebut juga dapat mengurangi dampak dari pemanasan global.
Baca Juga: Cuaca Hari Ini: Selasa, 25 Februari 2020, Waspadai Potensi Hujan Ringan yang Awet Hari ini
Selain sebagai sumber oksigen, pohon juga menjadi penyejuk di saat Matahari bersinar dengan teriknya.
Terdapat tiga jenis bibit pohon yang ditanam di alun-alun, antara lain pohon bungur merah, kamboja bali, dan damar, dengan total sebanyak 10 bibit.
“Untuk pohon kamboja bali berfungsi sebagai penyerap bau, sedangkan tanaman bungur merah dan damar saat ini keberadaannya sudah mulai langka. Untuk itu, kami mencoba lestarikan kembali,” terangnya.
Dengan adanya penanaman ini, dirinya berpesan kepada masyarakat untuk ikut melakukan aksi tanam pohon di lahan yang tersedia. Baik di halaman rumah maupun lingkungan sekitar.
“Menanam pohon bisa dilakukan di halaman rumah. Jika tidak memungkinkan, bisa dilakukan dimana saja. Misalnya, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang telah tersedia. Karena dengan menanam pohon akan menyelamatkan bumi dan generasi di masa depan,” tutupnya.***