Antisipasi Kemacetan di Sekitar Proyek Tol Desari yang Molor, Mohammad Idris Sebut Akan Ada Pelebaran Jalan

11 Maret 2020, 20:40 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat mengecek alur pemeriksaan kendaraan dalam uji kir berbasis elektronik di kantor Dinas Perhubungan Rabu, 11 Maret 2020.* /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebut pihak kontraktor jalan tol Depok-Antasari (Desari) akan melebarkan jalan dimulai dari pintu keluar hingga ke perempatan kodim dan pertigaan Parung Bingung.

Rencana pelebaran jalan untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar lokasi berkaitan dengan dibukanya jalan tol Desari.

Usulan tersebut dikatakan Mohammad Idris sudah disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebab berkaitan dengan rencana tata ruang dan rencana wilayah (RT/RW) Kota Depok.

Demikian disampaikan Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com usai meluncurkan uji KIR berbasis elektronik di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Minta PNS DKI Jakarta Peka dan Segera Lakukan Isolasi Diri Apabila Alami Gejala Virus Corona 

"Pembebasan lahan pelebaran jalan dilakukan pihak ketiga bukan ABPD atau APBN," kata Mohammad Idris.

Idris menyampaikan dalam jangka panjang, Pemkot Depok meminta pemerintah pusat untuk melebarkan Jalan Dewi Sartika hingga Bojong Sari.

Hanya saja, Idris tidak bisa memasang target lantaran kebijakan ini milik otoritas pemerintah pusat.

Selain itu, Pemkot Depok juga meminta agar ada kajian jalan-jalan alternatif yang bisa dilalui warga sebagai rekayasa lalu lintas di sekitar jalan tersebut.

Pasalnya, jalan alternatif yang ada saat ini tidak cukup mendukung tingginya volume kendaraan yang melintas di sekitar jalan itu.

Baca Juga: Tanggapi Pelecehan Siswi di Sulawesi Utara, Komisioner KPAI: Saya Prihatin, Tindak Tegas Para Pelaku! 

Idris juga mengharapkan adanya partisipasi dari warga sekitar dengan ikut serta menghibahkan tanahnya untuk kemudian dilakukan pelebaran jalan.

Pasalnya, pelebaran jalan membutuhkan pembebasan lahan sehingga dibutuhkan biaya yang cukup mahal.

"Nah itu bagaimana rekayasa lalu lintasnya apakah dibuat satu arah di wilayah itu atau dilakukan pelebaran jalan tapi agak mahal karena memerlukan pembebasan lahan," katanya.

"Kecuali masyarakat mau menghibahkan tanahanya, kita lebarkan dan kita ganti pagar mereka seperti yang dilakukan di beberapa RW di beberapa wilayahnya," kata dia menambahkan.

Baca Juga: Usai Kabar Kematian WNA Akibat Virus Corona, RSPI Sulianto Saroso Nyatakan 2 Pasien Positif Sudah Sembuh

Sebagai informasi Jalan Tol Desari Seksi II direncanakan akan beroperasi pada April 2020 setelah sebelumnya sempat molor. 

Mulanya tol ini dicanangkan beroperasi pada Juli 2019 namun mundur hingga Februari 2020 dengan karena beberapa hambatan.

Namun harus ditunda hingga April 2020 lantaran progres pembangunannya belum sampai 100 persen di Februari kemarin.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler