BIN Gelar Rapid Test di Depok, Puluhan Warga Tunjukkan Hasil Reaktif

23 Mei 2020, 09:08 WIB
WALI Kota Depok saat memberikan keterangan usai pelaksanaan rapid test bersama BIN.* /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 33 warga menunjukkan hasil reaktif usai mengikuti rapid test massal dari Badan Intelejen Negara (BIN) yang bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok.

Hal ini disampaikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam pernyataan terbarunya kepada Pikiranrakyat-depok.com pada Jumat, 22 Mei 2020 sore.

Mohammad Idris mengatakan bahwa juga ada 152 warga yang dilakukan tes swab bersamaan dengan rapid test tersebut.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya, Sabtu 23 Mei 2020 

Dari 152 warga tersebut saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan uji laboratorium untuk kemudian diketahui statusnya.

"531 orang yang melakukan pemeriksaan dinyatakan reaktif 33 orang atau 6,21 persen," kata Mohammad Idris.

"Adapun untuk warga yang mengikuti swab sebanyak 152 orang dan hasilnya akan disampaikan kemudian," katanya.

Staff Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono menyampaikan pelaksanaan rapid test bagi 531 warga Depok ini termasuk dalam program pemerintah yang menargetkan 5.000 orang untuk di tes corona.

Baca Juga: BIN Lakukan Tes Massal Virus Corona, Sasar 500 Warga Depok 

Pelaksanaan ini bekerja sama dengan gugus tugas dan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk memetakan kasus di Kota Belimbing ini.

"Mekanismenya kita melakukan rapid test dan hasil yang reaktif dari rapid test ini kita lanjutkan dengan test PCR," kata Mayjen (purn) Neno Hamriono.

Neno Hamriono mengatakan hasil rapid test tersebut bisa diterima oleh warga setelah 5 jam pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

Pemerintah terus mengindentifikasi tempat-tempat yang dikhawatirkan ada penularan pandemi virus corona.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Depok 22 Mei : 38 Orang Kembali Positif, Kasus COVID-19 Tembus 481 

Depok menjadi target lantaran lokasinya sebagai daerah penyangga ibu kota DKI Jakarta yang saat ini berstatus episentrum penularan corona.

"Jadi ke depan kegiatan seperti ini akan terus kita lakukan, ke depan kita akan integrasikan di mana mobile lab kita standby," tuturnya.

"Kemudian di beberapa wilayah dilakukan rapid sehingga akan kita bawa ke laboratorium mobile sehingga hasilnya dapat kita lihat," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler