UPDATE Virus Corona di Depok 22 Mei : 38 Orang Kembali Positif, Kasus COVID-19 Tembus 481

- 22 Mei 2020, 19:44 WIB
CHECK point PSBB di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa 28 April 2020. Kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi sepakat memperpanjang masa PSBB selama 14 hari ke depan terhitung sejak habisnya pemberlakuan tahap satu pada 28 April 2020.*
CHECK point PSBB di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa 28 April 2020. Kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi sepakat memperpanjang masa PSBB selama 14 hari ke depan terhitung sejak habisnya pemberlakuan tahap satu pada 28 April 2020.* /YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA/
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok mengumumkan perkembangan terbaru jumlah kasus positif Virus Corona.
 
Per Jumat, 22 Mei 2020 Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan perkembangan kasus virus corona melalui siaran pers yang diterima Pikiranrakyat-depok.com.
 
Mohammad Idris menyampaikan, ada penambahan jumlah kasus pasien positif Virus Corona.
 
 
Hingga Jumat 22 Mei 2020, jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit Virus Corona bertambah 38 orang dari 443 orang menjadi 481 orang.
 
Penambahan tersebut berasal 
dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI. 
 
Sementara untuk kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 4 orang sehingga menjadi 117 orang.
 
 
Sementara pasien dalam pengawasan di Depok masih berjumlah 1.375 orang.
 
Namun ada 725 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 650 orang yang masih diawasi.
 
Terdapat 3.662 orang dalam pemantauan. Sebanyak 2.122 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.540 orang yang masih dipantau.
 
 
Untuk kasus orang tanpa gejala di Depok, ada 1.616 orang.
 
Meski demikian, ada 708 orang tanpa gejala yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 908 orang yang masih dipantau.
 
Kasus PDP yang meninggal dunia di Depok mencapai 68 orang. Namun, sejumlah PDP yang meninggal tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif.
 
 
"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata dia.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x