PR DEPOK – Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden ke-4 RI Gus Dur, Adhie Massardi baru-baru ini mengungkapkan alasan rakyat Indonesia mendukung Palestina.
Adhie Massardi lewat akun Twitter pribadinya @AdhieMassardi, menilai sebagaian besar rakyat Indonesia memiliki ‘DNA’ Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan dan lain seterusnya.
“WHY PALESTINE. Sebagian besar rakyat Indonesia DNAnya Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan dst),” kata Adhie Massardi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 23 Mei 2021.
Baca Juga: Soroti Aksi Bela Palestina di Bandung, Saidiman Ahmad: Semoga Tidak Jadi Medium Penyebaran Virus
Bicara soal 'DNA' Pancasila yang dimilik rakyat Indonesia, Adhie Massardi berpendapat bahwa hal tersebut diguncang oleh kebiadaban kaum Yahudi terhadap Pancasila.
“Diguncang kebiadaban Yahudi thdp bangsa Palestina. Bebas menggelegak,” tuturnya menjelaskan.
Adhie Massardi pun melontarkan sindiran dengan mengatakan, ketika rakyat Indonesia membela bangsanya sendiri, mereka bisa dijerat oleh aparat.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dibuat Kaget, Vicky Prasetyo Ternyata Diam-diam Kirim Pesan ke Marshanda
“Bela bangsa sendiri (Km 50 serbuan TKA China, dll) bisa dijerat aparat,” ujar dia mengatakan secara tegas.
Maka dari itu, salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menuturkan bahwa ekspresi rakyat saat ini lebih mengarah ke isu Palestina-Israel.
“Itu sebab ekspresi banyak ke Palestina,” ucap Adhi Massardi mengakhiri cuitannya.
Diketahui sebelumnya, wilayah Sheikh Jarrah, Palestina pada awal bulan Mei ini memang menjadi lokasi demonstrasi.
Hal itu terjadi menyusul adanya aksi pengusiran paksa yang dilakukan Israel terhadap puluhan warga Palestina.
Protes besar-besaran itu pun lantas dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah di Palestina dan menyita perhatian masyarakat Internasional.
Baca Juga: Terciduk Kirim Pesan ke Marshanda, Vicky Prasetyo Panik hingga Salah Tingkah di Depan Raffi Ahmad
Tindakan keras Israel itu lalu menyebar luas kepada pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa, di mana pasukan Israel saat itu menyerbu Al-Aqsa berkali-kali di bulan suci Ramadhan.***