Kilas Balik Kontroversi Tugu Cornelis Chastelein, Tokoh Penjajah yang Dicintai Pribumi Namun Ditentang Pemerintah Depok

- 1 Februari 2020, 15:49 WIB
TUGU Cornelis Chastelein, mengenang jasa sang penjajah humanis.*
TUGU Cornelis Chastelein, mengenang jasa sang penjajah humanis.* /Pemerintah Depok/

Dari beberapa sumber, ada yang mengatakan bahwa pada saat pembangunan tugu tersebut, datang beberapa petugas dari Pemkot Depok. Alasana yang pertama kali keluar yaitu anggapan bahwa Cornelis Chastelein adalah orang Belanda yang dulu sempat menjajah Indonesia dan bukan pahlawan Indonesia.

Namun menurut keterangan dari Yano, sebagai anggota YLCC yang juga ternyata adalah anak salah satu dari 150 pribumi yang bekerja pada Chastelein dulu, mengatakan bahwa Cornelis Chastelein adalah penjajah yang humanis.

Bahkan ia dianggap sangat berjasa dalam perjuangan rakyat Depok zaman dulu.

Baca Juga: Brexit Dirayakan Warga Inggris, Indonesia Akan Terpengaruh

Salah satunya adalah membebaskan 12 keluarga pribumi yang ditugaskan untuk bekerja padanya. Tanah yang dibelinya pun dijadikan lahan perkebunan yang diberikan dan diolah oleh orang-orang pribumi yang bekerja padanya.

Kendati jasa-jasanya yang masih terpatri di ingatan warga Depok khususnya YLCC yang getol merawat sejarah tentang Cornelis Chastelein. Salah satu alasan pelarangan yang kuat adalah adanya tulisan yang dianggap sensitif tempo hari di tugu tersebut.

Tulisannya berbahasa Belanda, namun bila diartikan memiliki arti "harapan saya kelak warga Depok menjadi masyarakat kristen yang sejahtera".

Baca Juga: 243 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, dan Tinggalkan Rumah Sakit

YLCC pun menduga, selain alasan Chastelein adalah penjajah, tulisan tersebut menjadi salah satu alasan yang kuat.

Kendati demikian, YLCC sempat mengajukan tetap meneruskan pembangunan tugu tanpa ada tulisan tersebut.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah