"Ini kepentingan bisnis mereka. Maka dari itu, kami menuntut pemerintah Depok untuk menyediakan tumpangan sementara di SMPN yang ada di Beji dan menuntut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil segera terbitkan surat keputusan pendirian SMAN 14 di Beji," ucapnya.
Saat disinggung soal solusi, Roy menegaskan tak ada alasan untuk urung mendirikan SMAN 14 Depok di Beji. Salah satunya dengan memanfaatkan kelebihan lahan beberapa sekolah dasar.
"Seperti SDN 1, 2, dan 3 Beji Timur yang punya luas lumayan. Sebaiknya digabung jadi satu, sehingga sisanya bisa dibangun," tuturnya.
Baca Juga: Tiga Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Pesanggrahan Belum Ada Hasil, Cuaca Jadi Kendala
Dia pun menuntut pemerintah untuk berpikir 'out of the box', yaitu membangun sekolah di atas jalan tol.
"Jalan tol kan melintasi wilayah Beji, kenapa enggak dibangun saja sekolah di atasnya. Lah wong, bangun jalan tol di atas laut saja bisa kok," kata Roy.
Apa yang menjadi tuntutan warga Beji karena merasa sarana dan prasarana pendidikan belum merata, ternyata selaras dengan realita ketimpangan antara jumlah SMK di Depok dan jumlah murid.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dengan jumlah pelajar SMK yang mencapai 39.150 siswa, ketersediaan sekolah (swasta dan negeri) di Depok hanya ada 128 sekolah.
Baca Juga: Hati-hati untuk Para Orang Tua, Peredaran Sabu Cair kini ada di Mainan Anak-anak
Coba bandingkan dengan jumlah sekolah di Kabupaten Tasikmalaya, yang mempunyai 37.171 siswa dengan jumlah sekolah mencapai 134 sekolah.