Baca Juga: WO Bodong di Depok Rugikan Korbannya hingga Rp 2,5 Miliar Lebih
“Nanti di sana ada komunitas yang mengisi ruangan tersebut. Mereka bisa bercengkrama dan membuat kegiatan positif atau diskusi,” ujarnya seperti dikutip oleh Depok.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Pemerintah Kota Depok.
Bagi kaum millenial keberadaan Co-working Space ini sangat berguna untuk menunjang aktivitas lain setelah melakukan kesibukan di kantor ataupun disekolah.
Tidak harus pergi ke sebuah cafe mahal ataupun tempat nongkrong yang ramai, dengan adanya co-working space ini dapat dimanfaatkan untuk ruang kerja bersama.
Baca Juga: Anak Anjing Lahir Bermata Satu, Dijuluki Minion
Kemudian Sidik menjelaskan rencananya ruangan Co-working Space akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Seperti pusat kuliner, wifi gratis, dan lain sebagainya.
Hal ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan pedagang di pasar tradisional.
“Kami berharap rencana ini terealisasi dan masyarakat yang akan menggunakan Co-Working Space tersebut dapat mendukung aktivitas perdagangan,” terangnya.
Baca Juga: Buruh Depok Tolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, FSPMI: Kepentingan Asing
Menanggapi hal itu, Kepala Disdagin Kota Depok, Zamrowi mengungkapkan, pihaknya menyambut baik rencana tersebut. Dikatakannya, ada dua pasar yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk Co-Working Space yaitu Pasar Agung dan Pasar Cisalak.
“Rencana ini juga sebagai upaya membuat pasar itu nyaman, bersih, dan aman untuk masyarakat. Mudah-mudahan segera terealisasi rencana ini,” ucap Zamrowi.***