Korban Dugaan Penipuan WO Pandamanda di Depok Bukan Cuma Keluarga Calon Pengantin, Polisi Buka Posko Pengaduan

- 8 Februari 2020, 15:35 WIB
POLRES Metro Depok membuat posko khusus pengaduan korban dugaan penipuan WO Pandamanda.*
POLRES Metro Depok membuat posko khusus pengaduan korban dugaan penipuan WO Pandamanda.* /DOK. POLRES METRO DEPOK/

Lea (30), salah seorang penyedia jasa sound system, mengadu bahwa jasanya belum dibayar hingga merugi Rp 6,2 juta.

Baca Juga: Viral, Video Pelanggar Lalu Lintas Tantang Duel Polantas

“Saya sudah bekerja sama dengan WO Pandamanda sejak dua tahun lalu. Telat bayar jasa sudah jadi hal biasa. Karena, biasanya dibayar seminggu setelah acara,” kata Lea.

Dia juga menyebut, ada sekira 10 vendor lain yang merugi karena jasanya tak kunjung dibayar mulai dari katering, dekorasi, dokumentasi, hingga petugas pramusaji.

Ade (40), penanggung jawab sejumlah pramusaji mengaku WO Pandamanda belum melunasi tunggakannya sekira Rp 22 juta.

“Total kerugian saya itu untuk empat event. Meliputi upah para pramusaji dan uang sewa alat katering. Total pramusaji setiap acara minimum 10 orang dengan upah sekira Rp 150.000 hingga Rp 400.000 per orang. Sekarang mereka ingin haknya dilunasi,” katanya.

Dia menjelaskan, selama jadi rekanan WO Pandamanda, jasa vendor seringkali dibayar telat. “Sering telat, dua sampai tiga hari. Terkadang harus diancam dulu, baru dia (Anwar Said) langsung bayar,” ujar Ade.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Mampang dan Sawangan di Depok Kembali Dilanda Banjir

Dari hasil penyidikan polisi, terungkap bahwa uang yang sudah disetor calon pengantin ternyata tak semuanya digunakan untuk keperluan acara pernikahan.

“Sebagiannya untuk keperluan pribadi seperti mencicil rumah seharga Rp 1,2 miliar di Depok dan membeli beberapa mobil operasional,” kata Azis.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x