Wali Kota Depok Mohammad Idris, Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Tirta Mandala

- 16 Februari 2020, 07:02 WIB
Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Camat Cilodong Supomo dan Lurah Sukamaju Nurhadi meninjau lokasi banjir dan longsor di Perumahan Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju Sabtu, 15 Februari 2020.
Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Camat Cilodong Supomo dan Lurah Sukamaju Nurhadi meninjau lokasi banjir dan longsor di Perumahan Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju Sabtu, 15 Februari 2020. /Pemerintah Kota Depok

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan rumah di kawasan Tirta Mandala, Kelurahan Sulamaju, Kecamatan Cilodong, Depok Jawa Barat dilanda banjir. Air menggenangi rumah warga setinggi lebih dari satu meter pada Sabtu sore, 15 Februari 2020.

Sebanyak 20 Satuan Tugas (Satgas) Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok diterjunkan untuk menangani banjir di Perumahan Pondok Tirta Mandala RT 04 RW 18 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

Hujan dengan intensitas yang tinggi, membuat sejumlah aliran sungai meluap, sehingga mengakibatkan banjir.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Hari ini Minggu, 16 Februari 2020: Berpotensi Hujan Lokal hingga Sore Hari

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari situs berita resmi Pemerintahan Kota Depok, Banjir ini terjadi akibat meluapnya aliran kali jantung yang melintasi perumahan tersebut.

"Jadi, ada tembok atau turap milik warga yang ambrol dan jatuh ke badan Kali Jantung, hingga menutupi aliran air. Luapan air tidak bisa dihindari, mengingat hujan yang terus menerus mengguyur sejak siang," ujar Kasi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kota Depok, Bahtiar Ardiansyah.

Diakuinya, sore kemarin pihaknya masih terus melakukan pembersihan material longsor secara manual dibantu dengan Tagana, PMI, Koramil dan warga sekitar, Sambil menunggu alat berat tiba di lokasi.

Baca Juga: Ramuan Tradisional Berumur 3.000 Tahun Dicoba untuk Lawan Virus Corona

Sejauh ini korban dari kejadian banjir belum ada dan penanganan sementara masih dilakukan secara manual.

"Sementara penanganan masih manual, target kami, malam ini aliran Kali Jantung harus kembali normal agar banjir bisa tertangani, untuk korban jiwa, sejauh ini kami belum menerima laporan," terangnya.

Banjir masih menjadi persoalan yang belum ada solusinya, banyak faktor yang bisa menyebabkan banjir. Di musim hujan seperti sekarang tentunya masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana yang tiba-tiba terjadi.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Mencapai Momen Kritis Usai Liburan, Korban Tewas 1.500 Jiwa

Bukan hanya di daerah Depok saja, banjir kerap terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, banjir juga bisa terjadi akibat kurang luasnya drainase, serta meningkatnya volume sampah yang mengalir di sungai.

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris yang tiba di lokasi sekitar pukul 17.30 WIB meminta kepada jajaran terkait untuk segera mengatasi banjir agar tidak meluas.

"Penyelesaian harus segera dilakukan, agar banjir tidak meluas, kami minta dinas terkait untuk bersama-sama melakukan penanganan secara serius," ujarnya.

Baca Juga: Nuklir Tiongkok Mulai Bikin Cemas, Amerika Serikat Ajak Berunding dengan Rusia

Banjir di Depok sebelumnya sudah pernah terjadi, maka diimbau untuk warga Depok untuk bekerja sama dalam melakukan penanganan banjir ini.

"Penyelesaian harus segera dilakukan, agar banjir tidak meluas, kami minta dinas terkait untuk bersama-sama melakukan penanganan secara serius," katanya.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengapresiasi kinerja Perangkat Daerah (PD) dan instansi terkait dalam melakukan penanganan banjir.

Baca Juga: Buket Masker Jadi Hadiah Paling Spesial pada Valentine Tiongkok Kali ini

"Terima kasih atas gerak cepat pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Polsek, Koramil, Tim Damkar serta warga dalam melakukan penanganan banjir di Perumahan Pondok Tirta Mandala," tambahnya.

Dikatakannya, curah hujan yang tinggi banyak memberikan manfaat dan hikmah. Namun, perlu juga diperhatikan terkait pembangunan turap tebing dan turap sungai agar sesuai dengan ketentuan dan proses perizinan.

"Masalah jebolnya turap milik warga hingga menutup badan Kali Jantung, tidak lepas dari persoalan perbatasan wilayah. Penyelesaiannya harus dilakukan secara kolaboratif dan komprehensif, tidak parsial," terangnya.

Baca Juga: Demi Genjot Kepercayaan Konsumen, Pemkot Depok Beri Sertifikat Halal kepada 97 Pelaku UMKM

Untuk diketahui, intensitas hujan yang tinggi sejak siang tadi menyebabkan turap milik warga ambrol dan menutup badan Kali Jantung. Akibatnya, aliran air tersumbat hingga meluap dan berdampak banjir di Perumahan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pemkot Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x